RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Warga di Lebong Tengah (Lenteng) masih aktif merawat tunas padi pasca-panen untuk menghasilkan padi batet.
Proses ini dilakukan dengan memelihara tanaman yang tumbuh dari akar bawah batang padi yang telah dipanen sebelumnya.
Salah satu warga Lenteng, Wawan (40), menjelaskan bahwa sistem merawat tunas padi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem tanam padi konvensional.
Keunggulan utama sistem ini adalah tidak diperlukannya biaya untuk pengolahan ulang tanah sawah, benih padi, dan pembuatan lahan semai.
Baca Juga: Hujan Lebat, Masyarakat di Aliran Sungai Diminta Waspada
"Tidak ada biaya untuk benih padi karena tunas padi digunakan dari tanaman yang sudah ada. Tunas tersebut tumbuh dari akar samping batang lama. Bahkan, tidak diperlukan biaya untuk pembuatan lahan semai karena tidak memerlukan bibit padi baru," kata Wawan.
Wawan menjelaskan bahwa setelah panen dilakukan, batang padi dipotong dengan mesin pemotong rumput dengan ketinggian sekitar 5 cm dari permukaan tanah sawah.
Jerami yang menutupi batang padi yang dipotong diangkat untuk tidak mengganggu pertumbuhan tanaman baru.
"Selain itu, dilakukan penggenangan lahan sawah agar tunas segera tumbuh. Air tidak boleh menutupi batang padi yang telah dipotong, ketinggian air di bawah batang padi sekitar 2 cm selama fase vegetatif. Dilakukan juga pemupukan awal menggunakan pupuk Urea untuk meningkatkan hasil pada musim paceklik," pungkasnya. (*)