RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Suara dari ledakan petasan sangat dinilai mengganggu kekhusyukan ummat muslim yang tengah melaksanakan ibadah salat tarawih.
Pasalnya masih banyak warga dikalaangan anak atau remaja di wilayah Kabupaten Lebong yang bermain petasan saat malam hari, meski sudah ada larangnya.
Seperti yang dikeluhkan oleh salah satu warga Desa Sungai Gerong Kecamatan Amen, Asep (35). Disampaikannya jika selepas waktu magrib, anak-anak atau remaja sekitar mulai bermain petasan sambil menunggu waktu salat tarawih. Bahkan ada yang tetap menghidupkan petasan saat sholat tarawih dimulai.
"Tentunya hal itu sangat mengganggu orang yang sedang menjalankan ibadah sholat tarawih," katanya.
Baca Juga: Pemkab Lebong Ambil Alih Perbaikan Jalan Provinsi yang Rusak
Lanjutnya, selain menganggu warga yang sedang melaksanakan ibadah di masjid, suara keras dari ledakan petasanjuga menganggu kenyamanan warga lainnya.
Apalagi bagi masyarakat yang berusia lanjut dan memiliki balita. Bagaimana kalau ada yang punya penyakit jantung, kan bisa mengancam nyawa hal tersebut.
"Mereka biasanya baru bubar saat ditegur aparat polisi yang patroli. Tapi besok-besoknya pasti kembali diulang," terangnya.
Dirinya sangat berharap kepada pihak kepolisian bersama pihak terkait lainnya bisa menertibkan para penjual petasan.
Hal tersebut agar pelaksanaan ibadah sholat tarawih bisa berjalan dengan lancar dan memberikan kenyamanan kepada warga lainnya.
"Saya harap Polisi bisa menyita petasan agar tidak ada lagi petasan yang beredar dipasaran," singkatnya.
Hal senada juga disampaikan Dian (30) warga kelurahan Amen Kecamatan Amen. Menurutnya warga sudah sangat terganggu dengan bunyi petasan yang marak dimainkan setelah waktu magrib.
Dirinya berharap penjual petasan yang ada di Kabupaten Lebong bisa ditindak agar tidak ada petasan yang beradar di tengah-tengah masyarakat.
"Saya berharap bisa ditindak agar tidak ada petasan yang dijual ke masyarakat," singkatnya. (*)