RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Harga sayur saat ini tengah melonjak tinggi, namun bagi ibu-ibu rumah tangga yang telah memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur, lonjakan harga tersebut tidak terasa. Hal ini terjadi di Desa Semalako I, Kecamatan Lebong Tengah.
Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Semalako I, Wezi, menyatakan bahwa di desanya terdapat potensi pekarangan rumah yang cukup luas untuk dijadikan lahan produktif menanam sayuran dan tanaman hias.
Masyarakat setempat telah memanfaatkan potensi ini dengan menanam berbagai jenis sayuran seperti bawang, selada, kacang, dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Perda Bantuan Hukum, Jangan Hanya Jadi Perda Ompong!
"Meskipun harga sayur saat ini melambung tinggi, ibu-ibu yang telah menanam sayur di pekarangan rumah tidak terpengaruh oleh lonjakan tersebut. Bahkan, menanam sayur di pekarangan rumah bisa menjadi sumber pendapatan bagi mereka," ujar Wezi kepada Radar Lebong.
Menurut Wezi, memanfaatkan pekarangan rumah untuk kebutuhan dapur dapat mengurangi pengeluaran dan memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus mengeluarkan uang tambahan.
Ia berharap agar masyarakat lain dapat meniru praktik ini sehingga kebutuhan bahan dapur dapat terpenuhi tanpa harus mengandalkan pembelian di pasaran.
Selain itu, dengan memanfaatkan kotoran hewan ternak sebagai pupuk alami, seperti kotoran kambing, setiap rumah yang menanam sayur di pekarangan dapat menjadi mandiri secara pangan dan bahkan dapat menciptakan sumber pendapatan tambahan.
"Harapan saya adalah agar praktik menanam sayur di pekarangan rumah ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain sehingga mereka juga bisa memenuhi kebutuhan dapur tanpa harus tergantung pada harga sayur di pasaran. Dengan kondisi harga sayur saat ini, menanam sendiri bisa menjadi alternatif yang lebih ekonomis dan berkelanjutan," pungkasnya. (*)