7 Strategi Efektif Membeli dan Berinvestasi Emas

Senin 20 Oct 2025 - 13:33 WIB
Reporter : Reni Apriani
Editor : Reni Apriani

Kontrak berjangka emas adalah instrumen derivatif yang memperdagangkan emas dengan harga tertentu di masa depan. Umumnya digunakan untuk lindung nilai (hedging) atau spekulasi harga emas.

Namun, instrumen ini memiliki risiko tinggi, antara lain:

Volatilitas pasar tinggi, karena dipengaruhi kondisi ekonomi dan politik global.

Leverage berisiko, memungkinkan kerugian besar melebihi modal awal.

Risiko sistemik dan keterbatasan informasi, yang bisa menyebabkan keputusan investasi salah.

Futures emas diperdagangkan di bursa seperti COMEX, LME, dan Bursa Komoditi Indonesia di bawah pengawasan Bappebti.

Saham Perusahaan Emas

Investasi emas juga bisa dilakukan dengan membeli saham perusahaan pertambangan atau distribusi emas. Di Indonesia, beberapa di antaranya adalah MDKA, Antam, UNTR, BRMS, PSAB, ARCI, dan HARTA. Namun, pergerakan harga saham tersebut tidak hanya dipengaruhi harga emas global, tetapi juga kinerja dan manajemen perusahaan.

Reksadana dan ETF Emas

Reksadana Emas

Merupakan investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi dan dialokasikan pada aset terkait emas.

ETF (Exchange Traded Fund) Emas

ETF emas memungkinkan investor berinvestasi pada harga emas tanpa harus menyimpan fisiknya. Beberapa ETF emas global populer antara lain SPDR Gold Shares (GLD), iShares Gold Trust (IAU), dan VanEck Gold Miners ETF (GDX).

ETF seperti GLD dan IAU didukung oleh emas fisik, sedangkan GDX berfokus pada saham perusahaan tambang emas.

Kripto Berbasis Emas

Kripto berbasis emas atau crypto-gold adalah inovasi digital yang menggabungkan aset fisik emas dengan teknologi blockchain. Token emas ini dipatok dengan nilai 1 token = 1 gram emas, menjadikannya stablecoin dengan volatilitas rendah.

Kategori :