RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Hingga September 2025, sebanyak 15 balita di wilayah Kecamatan Lebong Tengah masih tercatat mengalami stunting.
Data ini diperoleh dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Semelako yang mencatat kasus stunting tersebut tersebar di 10 desa dan satu kelurahan di wilayah tersebut.
Kepala Puskesmas Semelako, Cici Dwi Falendra, SKM, menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025 tercatat total 16 kasus stunting di wilayah Lebong Tengah.
Ia menekankan pentingnya kerjasama antara Puskesmas dengan pemerintah desa dalam melakukan pencegahan melalui posyandu di masing-masing desa.
Baca Juga: BPS Lebong Kenalkan Dataloka, Pemkab Siap Dukung Pengelolaan Data Terpadu
"Kami berharap kegiatan posyandu bisa menjadi upaya strategis menekan angka stunting," ujarnya.
Lebih lanjut, Cici menuturkan bahwa pencegahan stunting juga dilakukan melalui koordinasi rutin dengan pemerintah kecamatan, KUA, koordinator KB, dan para kader desa.
Selain itu, pemberian makanan tambahan dan edukasi mengenai gizi seimbang, pola hidup sehat, serta pola asuh yang tepat juga menjadi fokus utama dalam menangani masalah ini.
"Kami juga memberikan edukasi cara memilih, mengolah, dan menyajikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak," tambahnya.
Ia mengharapkan agar dengan sinergi dan koordinasi yang baik antar pihak terkait, angka kasus stunting di Lebong Tengah dapat ditekan dan tidak bertambah di masa mendatang.
"Pencegahan dini dan perhatian serius pada gizi anak menjadi kunci keberhasilan menurunkan angka stunting di wilayah ini," tutupnya.