RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Kendatipun hingga saat ini tim medis RSUD Lebong masih berjibaku melakukan perawatan intensif pasca insiden dugaan keracunan massal menu MBG yang menimpa sekitar ratusan siswa dari PAUD SD hingga SMP di beberapa kecamatan yakni Kecamatan Lebong Sakti dan Lebong Tengah.
Namun, beredar penampakan menu MBG yang diduga disantap ratusan siswa hingga dugaan keracunan massal mengegerkan Kabupaten Lebong pada Rabu (27/8) siang.
Terlihat, menu MBG yang beredar di medsos yang diduga disantap siswa berupa mie kuning, bakso, tumis sayuran seperti wortel, tahu tanpa menu susu.
Tentunya, kejadian keracunan massal pada Rabu (27/8) siang yang menghebohkan Kabupaten Lebong agaknya menjadi perhatian serius pihak terkait untuk benar-benar memperhatikan menu MBG yang disajikan apakah benar-benar layak dikonsumsi ataukah tidak.
BACA JUGA:Ratusan Siswa di Lebong Diduga Keracunan Usai Santap Menu Program MBG
Diketahui, ratusan Pelajar Paud, TK hingga di Kabupaten Lebong mendadak dilarikan ke RSUD Lebong diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Berdasarkan data yang didapatkan salahsatunya siswa yang terdampak keracunan, yakni SD IT Al Azhar, SD Muhammaniyah Ujung Tanjung, dan taman kanak-kanak (TK) Al Akhlak, Az- Zahra. Ratusan siswa tersebut mengalami keracunan setelah menikmati makanan yang disajikan dapur penyedia program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Diketahui, adapun menu MBG yang disantap siswa sehingga menyebabkan siswa keracunan, yakni mie Kuning, bakso dan sayuran seperti wortel, tahu.
Awalnya salah satu siswa beberapa sekolah dasar dan taman kanak-kanak mulai mengeluhkan sakit perut, mual, hingga muntah beberapa jam setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Dan ada beberapa siswa yang sempat mengalami pingsan karena kelelahan. Guru dan pihak sekolah yang panik segera membawa mereka ke RSUD Lebong untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Makan mie, bakso dan sayuran dan tahu program menu MBG," ungkap salah satu guru SDIT Al-Azhar.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui jumlah pasti siswa yang keracunan. Lantaran, saat ini para tenaga medis RSUD sedang melakukan tindakan pertama.(red)