RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Usaha gas elpiji 3 kg memang tampak menjanjikan, terutama karena kebutuhan masyarakat terhadap gas LPG sebagai bahan bakar utama untuk memasak terus meningkat.
Namun, di balik potensi keuntungan yang besar, terdapat sejumlah risiko usaha gas elpiji 3 kg yang perlu diketahui dan dipertimbangkan secara matang.
Mengetahui potensi hambatan dan tantangan ini akan membantu pelaku usaha dalam mengantisipasi serta menyusun strategi agar bisnis tetap berjalan lancar dan aman.
Gas elpiji 3 kg atau yang biasa disebut gas melon merupakan produk subsidi dari pemerintah yang ditujukan untuk rumah tangga dan pelaku usaha mikro.
BACA JUGA:Tips Sukses Memulai Usaha Gas dan Air Galon: Peluang Besar yang Masih Jarang Digarap
Distribusinya dikontrol ketat, dan peluang untuk menjadi agen maupun pangkalan cukup terbatas. Untuk menjadi agen, Anda harus mendaftar langsung ke PT Pertamina, sedangkan untuk membuka pangkalan, Anda harus mendaftar melalui agen resmi.
Sayangnya, tidak semua pendaftaran diterima. Salah satu risiko paling awal adalah tidak diterimanya pendaftaran karena kuota agen atau pangkalan di wilayah tersebut telah penuh.
Modal Besar dan Sarana Penunjang
Modal menjadi salah satu kendala utama. Menjadi agen gas elpiji memerlukan modal besar hingga ratusan juta rupiah karena harus menyiapkan lahan, gudang, kendaraan pengangkut, serta perlengkapan distribusi lainnya.
Sedangkan untuk membuka pangkalan gas, meskipun lebih ringan, tetap membutuhkan modal minimal sekitar Rp80 juta, tergantung pada jumlah kuota tabung gas yang diterima dari agen.
Gangguan Operasional dan Potensi Bahaya
Dalam praktiknya, usaha ini juga menghadapi berbagai kendala operasional. Misalnya, proses bongkar muat tabung gas yang bising dapat mengganggu lingkungan sekitar, terutama jika lokasi berada di area padat penduduk dengan jalan sempit.
Selain itu, tabung gas yang rusak atau cacat bisa menurunkan kepercayaan konsumen. Bahkan, jika tidak dicek dengan baik, risiko menerima tabung bocor sangat mungkin terjadi. Kebocoran ini tak hanya membuat gas habis sebelum digunakan, tetapi juga menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan jiwa.
Ancaman keselamatan menjadi risiko paling krusial. Ledakan akibat tabung bocor atau penggunaan tabung dalam ruangan tertutup tanpa ventilasi bisa berujung fatal.
Maka dari itu, pelaku usaha wajib menerapkan standar keselamatan yang ketat, seperti memastikan sirkulasi udara cukup dan menyimpan tabung di tempat yang aman dan berventilasi.