Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Awet dan Tetap Bernutrisi

Jumat 06 Jun 2025 - 22:25 WIB

JEMBER.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Berikut ini tips menyimpan daging kurban agar awet dan tetap bernutrisi, sehingga kualitas gizi terjaga dan aman dikonsumsi.

Tips agar daging kurban awet dan nutrisinya terjaga disampaikan pakar gizi dari Universitas Jember (Unej) Dr Farida Wahyu Ningtyias.

"Perayaan Iduladha selalu identik dengan limpahan daging kurban, namun seringkali masyarakat masih bingung mengenai cara penyimpanan daging yang tepat agar kualitas gizi tetap terjaga dan aman dikonsumsi," kata dia di Jember, Jawa Timur, Jumat (6/6).

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unej itu membagikan tips penting seputar penyimpanan daging kurban berdasarkan kajian kadar gizi.

Dia menekankan bahwa suhu memainkan peran krusial dalam mempertahankan nutrisi daging.

“Menyimpan daging kurban di lemari es dapat menjadi solusi jika tidak langsung diolah. Untuk lemari es (chiller), suhu optimal adalah 0 derajat Celsius hingga 4 derajat Celsius," katanya.

Pada suhu itu, daging utuh atau potongan dapat bertahan 3-5 hari, sedangkan daging cincang 1-2 hari.

Pada rentang suhu tersebut, lanjutnya, aktivitas mikroorganisme dan enzim memang masih berlangsung, tetapi lambat.

"Menjaga suhu di bawah 4 derajat Celsius sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella dan E.coli, yang dapat berkembang pada suhu di atas 5 derajat Celsius," katanya.

Dekan FKM Unej itu, mengatakan dalam penyimpanan jangka panjang, freezer menjadi pilihan terbaik.

Dia menyarankan suhu optimal −18 derajat Celsius atau lebih rendah.

Dengan pembekuan pada suhu itu, daging utuh atau potongan bisa bertahan hingga 12 bulan, sedangkan daging cincang hingga empat bulan.

“Pada suhu −18 derajat Celsius, pertumbuhan mikroorganisme dihentikan sepenuhnya, dan proses degradasi gizi berjalan sangat lambat. Kandungan protein, zat besi, vitamin B12, dan zinc dapat dipertahankan dengan baik," katanya.

Namun, dia mengingatkan bahwa vitamin larut air seperti B1 (tiamin) bisa sedikit berkurang selama penyimpanan jangka panjang.

Selain suhu penyimpanan, kata dia, metode pencairan daging beku juga tidak kalah penting untuk menjaga kualitas gizi dan mencegah pertumbuhan bakteri.

Kategori :