JAKARTA – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani menyampaikan kabar gembira untuk 12 ribu guru yang masuk kategori prioritas satu atau P1.
Diketahui, guru P1 merupakan sebutan untuk guru lulus passing grade (PG) seleksi PPPK 2021, tetapi tidak mendapatkan formasi pada tahun tersebut.
Prof Nunuk pernah menyebutkan, semula terdapat 62 ribuan P1 yang belum mendapatkan penempatan.
Selanjutnya, dari jumlah tersebut, sebanyak 50 ribuan di antaranya bisa terakomodasi dalam pengadaan PPPK guru 2023. Masih ada sisa 12.276 guru P1 belum mendapatkan penempatan.
Dia juga menjelaskan penyebab 12. 276 guru P1 tidak mendapatkan penempatan pada seleksi PPPK 2023.
Dikatakan, salah satu penyebabnya ialah karena guru P1 tersebut menempati mata pelajaran (mapel) gemuk.
Minimnya jumlah usulan formasi PPPK Guru 2023 yang diajukan pemda juga menjadi penyebab lainnya.
Pemda mengajukan usulan formasii yang tidak berbanding lurus dengan jumlah guru P1.
Sudah beberapa kali, Prof Nunuk Suryani menyatakan optimistis 12 ribuan guru P1 ini bisa mendapatkan penempatan pada seleksi PPPK 2024.
Prof Nunuk juga mengatakan, setelah seluruh sisa guru P1 dituntaskan pada 2024, pada rekrutmen ASN guru di tahun-tahun berikutnya akan menyediakan formasi jalur lulusan Pendidikan Profesi Guru atau PPG.
“Setelah itu, sistem rekrutmen guru ASN melalui jalur PPG sebagai ketentuan dalam perundang-undangan," kata Dirjen GTK Nunuk Suryani pada acara Coffee Morning Ditjen GTK Kemendikbudristek bersama Forum Wartawan Pendidikan Kebudayaan (Fortadik) di Jakarta, 21 September 2023.
Kabar terbaru mengenai sikap Prof Nunuk didapatkan rombongan guru P1 dipimpin Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih, yang menemui Prof Nunuk di Kemendikbudristek, Senin (15/1).
"Alhamdulillah Bu Dirjen Nunuk menyampaikan bahwa P1 akan dituntaskan tahun ini. Semuanya akan diakomodasi dalam PPPK 2024," terang Heti kepada JPNN.com.
Diketahui, UU Nomor 20 Tahun 2023 memang mengamanatkan penataan non-ASN yang berkaitan dengan pengangkatan honorer jadi PPPK, harus tuntas Desember 2024.
Dengan demikian, seleksi PPPK 2024 bisa disebut sebagai gelombang terakhir pengangkatan honorer jadi PPPK. Agar tidak ada lagi honorer tersisa, pemerintah membuka kemungkinan seleksi CASN 2024 dibuka 3 kali.
Kabar Gembira untuk Lulusan PPG Prajabatan
Prof Nunuk Suryani mengatakan, setelah pengangkatan guru honorer tuntas 2024, giliran lulusan PPG yang mengisi formasi pada seleksi ASN di tahun-tahun berikutnya.
Dia pernah menjelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan guru nasional dapat terpenuhi secara proporsional melalui pemanfaatan skema Ruang Talenta.
"Pemerintah daerah ketika membutuhkan guru saat itu juga, saat ada mutasi, pindah atau meninggal, cukup melihat Ruang Talenta," kata Prof Nunuk Suryani pada 7 November 2023.
Ruang Talenta untuk Guru, lanjutnya, merupakan program pendataan guru dan tenaga pendidikan nasional berbasis digital yang dikembangkan secara mandiri instansinya.
Pendataan tersebut mencakup guru honorer lulusan PPG prajabatan dan calon guru ASN yang ketersediaannya sesuai proyeksi kebutuhan.
Saat hadir sebagai pembicara pada Rakor Penataan Manajemen ASN Pasca-UU Nomor 20 Tahun 2023, Senin 6 November 2023, Prof Nunuk juga menjelaskan mengenai Ruang Talenta untuk Guru.
Dengan adanya Ruang Talenta untuk guru, kata Prof Nunuk, calon guru lebih fleksibel untuk mendaftar dan memilih lokasi mengajar tanpa harus menunggu perekrutan secara nasional secara terpusat setahun sekali.
Prof Nunuk juga menjelaskan, data guru lulusan PPG Prajabatan dialirkan ke ekosistem RTG (Ruang Talenta untuk Guru) sebagai pool supply.
“Semua lulusan PPG Prajabatan yang lulus uji kompetensi dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon guru ASN,” kata Dirjen GTK Prof Nunuk. (jp)
Kategori :