JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Politikus PDI Perjuangan Guntur Romli menduga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memainkan cara kotor mengganggu Hasto Kristiyanto untuk membela diri di pengadilan.
Dia berkata demikian di sela-sela persidangan pembacaan jawaban eksepsi jaksa dalam perkara Hasto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (27/3).
Guntur pun menyinggung upaya kotor mengganggu itu bisa dilihat saat KPK memanggil mendadak Febri Diansyah, anggota tim hukum Hasto.
Menurut dia, Febri menerima panggilan mendadak dari KPK melalui WhatsApp Rabu kemarin (26/3) untuk menghadiri pemeriksaan Kamis ini atau hari saat persidangan perkara Hasto dilaksanakan.
"Ini sangat tidak wajar. Surat panggilan dikirim melalui WA, itu pun baru kemarin pagi, sementara pemeriksaannya hari ini saat beliau sedang bertugas sebagai advokat di persidangan Hasto," kata Guntur, Kamis.
Dia mengatakan KPK sebenarnya bisa menjadwalkan pemeriksaan selain Kamis ini, seperti Jumat atau setelah libur Idulfitri 1446 Hijriah.
Namun, kata Guntur, KPK tetap menaruh waktu pada Kamis ini sebagai waktu pemeriksaan terhadap Febri.
"Ini jelas bukan kebetulan, tetapi upaya mengganggu pembelaan hukum Hasto," lanjut dia.
Guntur menilai langkah KPK ke Febri sebagai bagian dari pola sistematis untuk membungkam pihak-pihak yang membela Hasto.
"KPK seharusnya independen, tetapi yang terjadi justru menjadi alat tekanan politik. Pemanggilan mendadak terhadap Febri adalah bukti nyata," ujar Guntur.
Guntur mengatakan perkara yang menyeret Hasto pada dasarnya banyak rekayasa. Hal demikian bisa terlihat dari fakta 13 penyidik dan mantan penyelidik KPK menjadi saksi memberatkan Sekjen PDIP itu.
"Rekayasa kasus ini semakin nyata. Bagaimana mungkin puluhan penyidik tiba-tiba dimintai keterangan untuk membangun kasus? Ini semakin membuktikan bahwa kasus Hasto adalah rekayasa politik, bukan penegakan hukum yang murni," paparnya. (jp)