LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO – Warno (47), pria yang akrab disapa Mas Yono, warga Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong, menunaikan nazarnya dengan berjalan kaki mengelilingi enam kabupaten di Provinsi Bengkulu.
Nazar ini ia ucapkan sebelum Pilkada Lebong 2024, dengan janji jika pasangan Azhari-Bambang memenangkan pemilihan, ia akan menempuh perjalanan panjang tersebut.
Hasil pencoblosan pada 27 November 2024 mengukuhkan pasangan Azhari-Bambang sebagai pemenang Pilkada Lebong, dengan perolehan suara sebanyak 35.973, unggul dari pasangan Kopli-Roiyana yang memperoleh 34.631 suara.
Menepati janjinya, Warno memulai perjalanan nazarnya pada Selasa pagi, 10 Desember 2024.
Perjalanan panjang itu dimulai dari Kabupaten Lebong menuju Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, dan berlanjut kembali ke Kabupaten Lebong melewati Kabupaten Bengkulu Utara.
Setelah menempuh perjalanan selama tiga hari, Warno berhasil menyelesaikan nazarnya pada Jumat sore, 13 Desember 2024, sekitar pukul 16.40 WIB.
Setibanya di gardu perbatasan Kabupaten Lebong-Bengkulu Utara, ia langsung melakukan sujud syukur.
BACA JUGA:Azhari: Hasil Quick Count Tunjukkan Keinginan Perubahan
“Allhamdulillah, akhirnya saya berhasil menuntaskan nazar berjalan kaki melintasi enam kabupaten, didampingi oleh rekan saya,” ujar Warno dengan penuh rasa syukur.
Warno menjelaskan bahwa nazar tersebut merupakan niat pribadinya sebagai wujud rasa syukur jika pasangan Azhari-Bambang memenangkan Pilkada Lebong.
Nazar itu ia sampaikan langsung kepada Azhari sebelum pencalonan resmi dimulai. Dalam perjalanan, Warno didampingi seorang rekan yang bertugas menemani, namun tidak ikut terlibat dalam nazar tersebut.
“Ini nazar saya pribadi. Saya pernah mengucapkannya langsung kepada Pak Azhari sebelum beliau mencalonkan diri di Pilkada Lebong,” ungkapnya.
Selama perjalanan, Warno mengaku banyak mendapatkan pengalaman baru dan pelajaran berharga.
Ia juga mendapat berbagai bentuk bantuan dari masyarakat setempat, seperti tawaran tempat beristirahat dan makanan, meski ia menolak segala bentuk pemberian uang.