JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - HEPATITIS merupakan penyakit yang menyerang organ hati dan cukup berbahaya.
Diperkirakan ada sekitar 20 juta orang di Indonesia yang telah menderita hepatitis, dengan kasus hepatitis B yang paling umum, menurut data yang dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes).
IDI Kecamatan Woha dengan alamat website idiwoha.org merupakan organisasi sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia.
Organisasi ini berperan penting dalam pengembangan profesi dokter, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, serta perlindungan hak-hak dokter di daerah tersebut.
Baca Juga: 5 Khasiat Air Rebusan Daun Seledri, Bikin Penyakit Ini Ogah Mendekat
Pengurus IDI Kecamatan Woha adalah dokter yang berkomitmen untuk menjalankan visi dan misi organisasi.
Mereka juga bertanggung jawab atas pelaksanaan program yang mendukung pengembangan dokter.
IDI Kecamatan Woha mempelajari salah satu penyakit paling banyak diderita oleh sebagian masyarakat Indonesia yaitu hepatitis.
Apa saja faktor penyebab hepatitis serta rekomendasi obat bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya penyakit hepatitis?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kecamatan Woha menjelaskan bahwa sebenarnya penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya hepatitis meliputi:
1. Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
Gaya hidup seperti terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol adalah penyebab utama hepatitis.
Peradangan hati, yang dikenal sebagai hepatitis alkoholik, bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati dan mengganggu fungsi hati.
2. Terinfeksi virus
Terinfeksi virus adalah salah satu penyebab hepatitis. Ada virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Hepatitis A biasanya muncul setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, dan hepatitis B bisa menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman.
3. Gaya hidup yang tidak sehat
Gaya hidup yang tidak sehat adalah penyebab hepatitis. Kurangnya istirahat dan asupan gizi yang cukup dapat berdampak buruk.
Biasanya, termasuk menghindari mencuci tangan dengan sabun dari air mengalir, terutama sebelum makan.
4. Riwayat kesehatan
Riwayat vaksinasi yang tidak memadai, memiliki infeksi virus hepatitis sebelumnya, atau gangguan autoimun juga bisa meningkatkan risiko terkena hepatitis.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita hepatitis?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kecamatan Woha menjelaskan untuk mengatasi penyakit hepatitis, pengobatan yang direkomendasikan tergantung pada jenis hepatitis (A, B, C, D, atau E) dan tingkat keparahannya.
Berikut adalah beberapa obat yang umum digunakan untuk mengobati hepatitis meliputi:
1. Obat Lamivudine
Dokter akan merekomendasikan obat Lamivudine (Epivir-HBV), yang digunakan untuk mengobati infeksi hepatitis B.
Lamivudine termasuk dalam kelompok obat nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI).
2. Obat Pegylated Interferon
Suntikan pegylated interferon biasanya berlangsung selama enam bulan hingga satu tahun dan bisa membantu sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus hepatitis B.
3. Obat Sofosbuvir
Sofosbuvir adalah obat antivirus yang digunakan untuk mengobati hepatitis C kronis pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal 3 tahun.
Sofosbuvir adalah sebuah obat anti HCV yang berada dalam golongan polymerase inhibitor. Obat ini mencegah enzim polimerase bekerja.
Sebelum memulai pengobatan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai. (jp)