Oknum Polisi Pemb*n*h Warga di Cilegon Tersangka, Sahroni: PTDH Sekalian

Selasa 05 Nov 2024 - 23:18 WIB

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberi apresiasi kepada kepolisian di jajaran Polda Banten yang dengan cepat menangkap dan menahan oknum polisi berinisial JS, pelaku penganiayaan yang menewaskan korban, Welimi Teiwiland Mandiangan (46).

Oknum polisi Ditpolairud Polda Banten berinisial JS dan rekannya seorang warga sipil berinisial BA pun terancam 7 tahun penjara atas kasus pembunuhan itu.

Sebelumnya, korban dianiaya hingga tewas oleh kedua pelaku di sebuah cafe di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten pada Minggu (27/10/2024) lalu.

Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan 7 Duta Besar Negara Sahabat

Hasil penyelidikan dan penyidikan diketahui pengeroyokan dipicu kesalahpahaman antara korban dan kedua tersangka yang tengah dalam pengaruh minuman keras.

Sahroni pun memuji kesigapan polisi mengusut kasus itu. "Bagus, oknum-oknum tengil dan brutal seperti ini memang harus langsung ditangkap dan ditahan. PTDH sekalian," ujarnya.

Legislator Partai NasDem itu juga meminta polisi jangan ada pilih kasih dalam menangani kasus yang melibatkan oknum polisi.

"Jangan ada pilih kasih selama prosesnya, jatuhi hukuman maksimal saja sekaligus. Aparat kok, kayak preman, main hakim sendiri seenaknya serasa di hutan," tuturnya.

BACA JUGA:Sidang PK Jessica Wongso, Ahli Ungkap Temuan CCTV, Durasi Video Sengaja Dihilangkan

Dari kasus ini, Sahroni pun meminta kepada seluruh aparat kepolisian untuk terus menjaga muruah dan mengikuti aturan di mana pun berada.

"Aparat itu harus bisa menjadi contoh. Coba kalau kayak gini, gimana masyarakatnya mau nurut dan ikuti aturan? Yang mereka lihat malah oknum aparat jadi pelaku utama pengeroyokan," kata dia.

Maka penting bagi semua aparat menjaga muruah institusi, menjaga sikap dan menegakkan aturan. "Jangan malah gaya-gayaan, merasa hebat dan punya kuasa," ujar Sahroni.

Pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu berharap kasus arogansi oknum aparat seperti itu tidak terulang kembali di kemudian hari.

"Jadi perhatian untuk seluruh Kapolda dan Kapolres di seluruh daerah. Kasih pemahaman kepada anak buahnya, tidak boleh ada lagi aparat bertindak arogan dan premanisme seperti ini lagi," kata Sahroni.

Kategori :