Selain sakit kepala, beberapa wanita mungkin juga mengalami keluhan lain seperti merasa lelah atau pusing, yang semuanya merupakan respons terhadap perubahan hormonal setelah suntikan.
-Timbulnya Jerawat
Perubahan hormon yang diakibatkan oleh KB suntik 3 bulan bisa meningkatkan produksi kelenjar minyak dan lemak pada wajah, yang menyebabkan timbulnya jerawat. Jerawat dapat muncul lebih cepat, terutama jika terjadi penyumbatan pada pori-pori wajah.
Ini adalah salah satu efek samping yang sering dialami oleh pengguna KB suntik, terutama bagi mereka yang sudah rentan terhadap jerawat.
-Tidak Melindungi dari Penyakit Menular Seksual
Meskipun KB suntik 3 bulan efektif dalam mencegah kehamilan, alat kontrasepsi ini tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual (PMS).
Oleh karena itu, pengguna tetap disarankan untuk menggunakan kondom sebagai langkah tambahan dalam mencegah tertularnya penyakit seksual.
-Pengaruh Terhadap Kesuburan
KB suntik 3 bulan juga dapat mempengaruhi kesuburan. Setelah berhenti menggunakan kontrasepsi ini, wanita mungkin memerlukan waktu antara 10 hingga 18 bulan untuk kembali subur dan dapat hamil.
Efek samping ini perlu dipertimbangkan oleh wanita yang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat setelah menghentikan penggunaan KB suntik.
-Meningkatkan Risiko Osteoporosis
Penggunaan jangka panjang KB suntik 3 bulan dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Ini disebabkan oleh pengaruh medroksi progesteron yang menyebabkan penurunan kepadatan tulang, sehingga tulang menjadi lebih rapuh dan rentan patah.
Karena itu, tidak disarankan untuk menggunakan KB suntik ini lebih dari dua tahun tanpa konsultasi lebih lanjut dengan dokter.
-Penurunan Gairah Seksual
Efek samping lain dari KB suntik 3 bulan adalah menurunnya gairah seksual. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar hormon testosteron pada pengguna KB suntik, yang dapat mengurangi libido atau hasrat seksual.
Penurunan gairah seksual ini bisa memengaruhi kualitas hubungan intim pada pasangan.