RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Perbandingan antara air cooler dan AC dari segi prinsip kerja, efisiensi energi, dan kenyamanan.
Temukan keunggulan dan kekurangan masing-masing perangkat pendingin udara untuk memilih yang terbaik sesuai kebutuhan Anda.
Air cooler bekerja dengan menggabungkan kipas angin dan uap air. Kipas angin dalam air cooler menghembuskan udara yang telah melewati tirai yang dibasahi air dingin.
Biasanya, air ini dapat didinginkan menggunakan es batu atau ice pack, yang bertujuan menurunkan suhu udara yang dihembuskan.
BACA JUGA:Review Air Cooler Gree 4L GTA: Inovasi Hemat Energi dengan Fitur Lengkap
Namun, efek pendinginan ini hanya berlangsung sekitar 10-15 menit karena es batu akan mencair, sehingga suhu udara kembali normal.
Efek Samping Penggunaan Air Cooler
Penggunaan air cooler dalam ruang tertutup dapat menyebabkan peningkatan kelembaban. Udara yang dihembuskan membawa partikel uap air yang secara bertahap memenuhi ruangan.
Efek samping dari kelembaban yang tinggi di antaranya:
BACA JUGA:Air Cooler vs Liquid Cooler: Mana yang Lebih Baik?
Dinding Lembab: Meningkatkan risiko pertumbuhan jamur dan lumut.
Kerusakan Perabotan Kayu: Kelembaban bisa menyebabkan kayu berjamur dan dimakan rayap.
Karatan pada Perabotan Besi: Perabotan besi dapat berkarat lebih cepat dalam kondisi lembab.
Untuk menghindari efek ini, disarankan menggunakan air cooler di ruang terbuka atau setidaknya dengan pintu dan jendela terbuka.
BACA JUGA:Tips Agar Air Cooler Menjadi Dingin Seperti AC