Bawa Bukti Tambahan, Pengacara Investor Singapura Ini Harap KY Berani

Bawa Bukti Tambahan, Pengacara Investor Singapura Ini Harap KY Berani-foto :jpnn.com-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kuasa hukum dari BUT Qingjiang Internasional (South Pacific) Grup Development Co., Pte Ltd, (CNQC) dan PT Nusa Konstruksi Engjiniring Tbk (NKE) M. Mahfuz Abdullah membawa bukti tambahan terkait laporan yang diajukannya ke Komisi Yudisial (KY), Rabu (4/9).

Dia berharap KY menjalankan fungsinya untuk mengawasi hakim yang menyidangkan kasus kliennya.

Mahfuz menilai peran KY kurang kuat dalam membersihkan peradilan di Indonesia. Dalam banyak hal, KY hanya dianggap sebagai lembaga pengawasan biasa atau sekadar pihak yang melakukan rekrutmen hakim agung.

“Sejak dilahirkan di era reformasi, KY diharapkan berperan besar untuk melakukan pembenahan dunia peradilan kita. Sayangnya, peran KY masih sangat minimalis, tidak menakutkan bagi hakim.

BACA JUGA:Sekjen PSI Raja Juli Antoni Sebut Kaesang Pangarep sudah di Indonesia sejak 28 Agustus 2024

Para oknum hakim nakal ini makin berani, sehingga masih banyak mafia peradilan yang mengotori dunia hukum kita,” kata Mahfuz Abdullah.

Semestinya, imbuh dia, KY bisa berperan lebih besar dengan melakukan peran sebagaimana kewenangan dalam pasal 20 UU 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial.

“UU itu memberi wewenang kepada KY untuk untuk melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan dalam hal adanya dugaan pelanggaran Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim oleh Hakim. Jadi, kalau ada putusan yang ngaco, ngawur, kan, bisa dilakukan upaya-upaya itu.

Karena KY juga berperan untuk preventif atau mencegah. Sebelum terjadinya proses hukum yang sesat, bisa saja melakukan penyadapan. Penyadapan tidak hanya komunikasi, tetapi bisa juga aliran dana dengan menggandeng PPATK,” tegasnya.

BACA JUGA:4.486 Honorer Database BKN 2022 Kena PHK, Bisa Daftar PPPK 2024?

Dia mengeklaim jika dilihat dari fakta sosial, putusan aneh yang dikeluarkan hakim hanya dilatarbelakangi oleh dua kepentingan, yaitu terkait jabatan atau uang.

“Kami percaya para hakim itu orang-orang yang cerdas, enggak mungkin bikin putusan yang aneh-aneh kalau masih lurus saja. Jadi, kalau ada putusan aneh dan ngawur, maka kecurigaan kita pada iming-iming jabatan atau uang. Nah, KY bisa melakukan pemeriksaan atas dasar itu,” ujar pria yang dikenal “orang dekatnya” tokoh intelijen AM Hendropriyono ini.

Mahfuz Abdullah menyebutkan, kedatangannya ke Komisi Yudisial karena diundang lembaga tersebut untuk melengkapi barang bukti atas laporan yang telah dilayangkannya.

“Hari ini, kami selaku kuasa hukum dari BUT Qingjiang Internasional (South Pacific) Grup Development Co., Pte Ltd, (CNQC) dan PT Nusa Konstruksi Engjiniring Tbk (NKE) yang melaporkan tiga hakim PN Jakarta Pusat. Kami diminta untuk melengkapi bukti tambahan. Kami sangat mengapresiasi Langkah KY dan kami optimis laporan kami ditindaklanjuti sesuai kewenangan KY,” pungkasnya.

Tag
Share