70 Persen Petani Tidak Paham Pentingnya Mikroorganisme dalam Pembuatan Pupuk

70 Persen Petani Tidak Paham Pentingnya Mikroorganisme dalam Pembuatan Pupuk-foto : internet-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Mikroorganisme memiliki peran krusial dalam pembuatan pupuk, terutama dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas pupuk yang digunakan di lahan pertanian.

Dalam pembuatan pupuk, baik itu pupuk organik maupun sintetis, mikroorganisme seperti bakteri dan jamur berfungsi untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman.

Proses Pembuatan Pupuk Cair

Untuk membuat pupuk cair menggunakan bionuklir, pertama-tama Anda perlu mencampurkan bionuklir dengan air. Untuk setiap 10 liter air, gunakan satu gelas bionuklir sebagai dosis kocor.

BACA JUGA:Waspadai! Benarkah Hujan Penyebab Utama Penyebaran Penyakit Tanaman?

Jika digunakan untuk penyemprotan, dosis yang dianjurkan adalah setengah gelas bionuklir per 10 liter air.

Hal ini memastikan bahwa tanaman tidak mengalami overdosis dan mendapatkan manfaat maksimal dari pupuk tersebut.

Penggunaan Tanah Hutan dalam Pembuatan Pupuk

Tanah hutan sering digunakan sebagai alternatif dalam pembuatan pupuk, khususnya sebagai pengganti qrr (kuat ramuan racikan) untuk fermentasi.

BACA JUGA:Mobile Legends: Semua Skin yang Akan Datang di Tahun 2024

Tanah hutan mengandung mikroorganisme yang dapat membantu dalam proses fermentasi pupuk. Ini berguna dalam memproduksi pupuk seperti NPK, KCL, dan sp36, dengan menambahkan tanah hutan ke dalam campuran pupuk.

Dosis dan Metode Aplikasi

Untuk aplikasi pupuk cair pada tanaman, gunakan satu gelas per tanaman dengan dosis kocor, atau 200 ml per lubang tanam.

Jika menggunakan metode penyemprotan, dosis yang dianjurkan adalah 100 ml per tangki.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan