Waspadai! Benarkah Hujan Penyebab Utama Penyebaran Penyakit Tanaman?

ilustrasi penyakit tanaman-foto : internet-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Hujan merupakan bagian dari siklus hidrologi yang melibatkan perputaran air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi.

Proses ini dimulai dengan penguapan atau evaporasi, di mana energi matahari mengubah air dari laut, sungai, dan danau menjadi uap air yang naik ke atmosfer.

Selanjutnya, uap air mengalami pengembunan atau kondensasi ketika berada di ketinggian tertentu, berubah menjadi partikel es kecil yang berkumpul membentuk awan.

Proses terakhir adalah presipitasi, di mana awan yang tidak lagi dapat menampung air mengeluarkan air dalam bentuk hujan yang jatuh ke permukaan bumi.

BACA JUGA:Rekomendasi Obat Batuk dan Pilek untuk Anak 1 Tahun ke Atas

Kandungan Air Hujan dan Pengaruhnya Terhadap Tanah

Air hujan mengandung beberapa komponen penting yang mempengaruhi kualitas tanah dan tanaman. Kandungan utama air hujan adalah H2O dengan konsentrasi sekitar 90-99%.

Selain itu, air hujan juga mengandung garam (natrium), terutama karena uapan laut, dengan konsentrasi yang lebih tinggi di dekat pantai.

Total Dissolved Solids (TDS) air hujan di Indonesia umumnya berada di bawah 20 mg/liter, yang cukup aman untuk air minum setelah pengolahan.

BACA JUGA:Perbandingan Hyundai IONIQ 5 dan Kia EV6: Mana yang Terbaik?

Namun, air hujan sering kali memiliki pH yang bersifat asam, sering kali di bawah 5,6, yang dapat mempengaruhi pH tanah.

Pengaruh pH Air Hujan pada Tanaman dan Tanah

pH tanah yang netral atau sedikit basa, sekitar 6-7, adalah kondisi ideal untuk penyerapan unsur hara oleh tanaman.

Namun, jika tanah dengan pH netral terkena air hujan yang asam (pH di bawah 5,5), pH tanah dapat menurun. Hal ini berdampak pada penyerapan unsur hara oleh tanaman.

Tag
Share