6 Negara Ini Bangkrut Gara-gara Utang
--
Selama lima tahun berikutnya, PDB Meksiko turun 11% dan memicu krisis utang Amerika Latin. Hal tersebut menyebabkan negara-negara di seluruh kawasan tidak mampu membayar utang luar negeri mereka.
5. Libanon
krisis Lebanon dimulai akhir tahun 2019 setelah pemerintah mengumumkan usulan pajak baru. Langkah-langkah tersebut memicu kemarahan yang besar terhadap kelas penguasa dan protes massa selama berbulan-bulan. Masyarakat kehilangan tabungan mereka karena mata uang mulai merosot.
Pada bulan Maret 2020, Lebanon gagal membayar utangnya yang sangat besar, nilainya sampai US 90 miliar atau Rp 1.475 triliun atau 170% dari PDB. Pada bulan Juni 2021, ketika mata uangnya telah kehilangan hampir 90% nilainya, Bank Dunia mengatakan krisis tersebut merupakan salah satu yang terburuk yang pernah dialami dunia dalam lebih dari 150 tahun.
6. Sri Lanka
Sri Lanka merupakan negara yang bangkrut karena kegagalan mengembalikan pinjaman luar negeri. Perdana Menteri mereka mengakui kebangkrutan dan mengatakan bahwa krisi ekonomi ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Karena tidak mampu membayar utang luar negerinya yang sebesar US$ 51 miliar atau Rp 836 triliun, pemerintah menyatakan bahwa Srilanka gagal bayar utang dan sedang bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk kemungkinan dana talangan (bailout). (*)