Kata Ahok Tinggal di Jakarta Minimal Harus Pegang Duit Rp 5-10 Juta/Bulan
Basuki Tjahaja Purnama a.k.a Ahok.-Foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Basuki Tjahaja Purnama membeberkan jumlah uang minimal per bulan yang harus dipegang agar hidup layak di Jakarta. Berapa jumlah yang layak menurut pria yang beken dikenal dengan sapaan Ahok itu?
"Setiap keluarga di Jakarta punya kemampuan keuangan minimal Rp 5 juta. Ideal tinggal di Jakarta itu harusnya Rp 5-10 juta. Rp 15 juta lebih bagus," ujar Ahok, dikutip dari channel YouTube pribadinya Panggil Saya BTP, Sabtu (11/5/2024) dilansir dari detik.com
Menurutnya dalam hal inilah pemerintah harus bisa menjamin agar setiap warga Jakarta setidak-tidaknya memiliki tingkat pendapatan tersebut.
Apalagi, kedepannya stasiun Ibu Kota akan berpindah ke IKN dan Jakarta hanya akan menjadi sebuah kota metropolitan yang besar.
Baca Juga: KPK Beri Peringatan Keras Terhadap Mantan Wakil Ketua DPR Ini
"Nah dengan adanya uang (minimal pendapatan) seperti ini, pemerintah lah yang harus mengadministrasikan keadilan sosial. Bagian mana yang membuat warga di Jakarta tidak mempunyai (pendapatan) 5 juta," ucap Ahok dilansir dari detik.com
Ia berpendapat salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada warga Jakarta yang belum atau tidak memiliki pekerjaan. Dengan begitu mereka dapat lebih mandiri dan produktif sehingga mampu mencari nafkah sendiri.
"Kalau dia tidak punya pekerjaan pun kita harus melatih mereka biar mampu menjadi pasukan yang warna-warni (bisa bekerja di berbagai bidang)," paparnya.
"Ada pasukan yang memperbaiki rumah misalnya, kita latih (supaya) punya sertifikat ngecat, sertifikat pasang keramik, sertifikat pasang atap baja, pasang bata. Nah ini akan membuka kesempatan (bekerja)," tambah Ahok.
Menurut Ahok contoh pelatihan seperti ini dapat menyerap banyak tenaga kerja di Jakarta. Sebab semakin besar ukuran dan tingkat kepadatan sebuah kota, maka semakin besar juga kebutuhan warga sekitar terkait pemeliharaan hunian dan bangunan.
"Kota besar (Jakarta) akan membutuhkan banyak orang untuk maintenance rumah. Orang yang mengerti tentang listrik, mengerti tentang plumbing atau pipa, tentang mesin, ini semua akan dibutuhkan orang. Karena semua kan tinggal vertikal, semua perusahaan akan membutuhkan tenaga-tenaga untuk melakukan maintenance," ungkapnya.
"Nah dari mana untuk melatihnya? Di situlah fungsi pemerintah, melatih dan memberi sertifikat kepada mereka. Tapi yang terutama adalah menjamin kemampuan keuangan minimal Rp 5 juta," pungkasnya. (*)