Terungkap Biang Kerok Harga Beras Mahal Meski Masuk Masa Panen

Harga beras di pasaran masih terpantau tinggi.-Foto: net-


RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Harga beras di pasaran masih terpantau tinggi. Padahal, harga gabah telah turun seiring terjadinya panen raya selama April hingga Mei.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan kondisi tersebut terjadi karena pasokan dijaga pedagang untuk persiapan saat musim panen berikutnya tak sebagus prediksi. Jika panen tidak sebagus prediksi ditakutkan terjadi kesulitan stok beras lagi.

"Kalau kita sekarang bisa memperkirakan bahwa pada musim yang akan datang mungkin panen tidak sebaik yang diharapkan atau berisiko tidak sebaik yang diharapkan, berarti pedagang juga tahu," kata dia ditemui di Kantor Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2024) kemarin.

Masalah kedua, pengaruh geopolitik yang mempengaruhi kurs atau nilai tukar. Kondisi-kondisi tersebut diyakini mempengaruhi juga harga beras internasional.

Baca Juga: RUPST Tahun Buku 2023: Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun

"Pedagang juga tahu itu, jadi tampaknya teman-teman di ritel itu memperhitungkan faktor-faktor tadi," jelasnya.

Bayu mengatakan ke depan stabilisasi harga beras digenjot melalui ritel. Dengan cara itu diyakini sebagai cara mengintervensi harga beras di pasaran selain bantuan pangan beras

"Jadi kita amankan harga petani jangan sampai mereka menjadi merugi tapi pada saat yang sama punya intervensi yang non bantuan pangan. Karena bantuan pangan itu adalah untuk kelompok masyarakat yang relatif berpendapatan rendah," terangnya.

Berdasarkan data Panel Harga Pangan pukul 20.00 WIB semalam, harga rata-rata beras premium masih di level tinggi Rp 15.640/kg turun dari sepekan lalu Rp 15.800/kg dan jenis medium 13.540/kg yang turun Rp 13.620/kg. Angka itu jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang telah direlaksasi sementara untuk premium Rp 14.900/Kg dan medium Rp 12.500/Kg.

Sementara harga gabah yang sempat Rp 8.000/kg, kini telah turun ke level Rp 5.770/kg. Angka ini lebih rendah dari harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani yang sebelumnya Rp 5.000/kg difleksibelkan menjadi Rp 6.000/kg. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan