Tanggal 21 April Apakah Hari Libur Nasional? Simak Penjelasannya

Tanggal 21 April Apakah Hari Libur Nasional? Simak Penjelasannya -foto :redaksi radar lebong-

Pada tahun 1885, Kartini bersekolah di Europesche Lagere School (ELS) atau setara dengan Sekolah Dasar (SD).

Anak pribumi Indonesia yang diizinkan mengikuti pendidikan di ELS, hanya yang orang tuanya merupakan pejabat tinggi pemerintah.

Namun, Kartini tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya karena ditentang oleh sang Ayah.

Ia dipaksa untuk menjadi putri bangsawan dengan mengikuti adat istiadat yang berlaku. Kemudian, ia banyak menghabiskan waktu di rumahnya.

Kartini yang selalu di rumah atas keinginan Ayahnya, akhirnya mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan untuk dibacanya di taman rumah.

Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda) yang waktu itu masih menjajah Indonesia.

Lalu, muncul keinginan Kartini untuk memajukan kehidupan wanita Indonesia.

Ia mulai mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya.

Kartini menikah Raden Adipati Joyodiningrat.

Kabar baiknya, sang suami mendukung keinginan Kartini untuk mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Namun, Kartini meninggal dunia tidak lama setelah melahirkan, Kartini meninggal di usia 25 tahun pada 17 September 1904 dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Pada tahun 1912, Yayasan Kartini mendirikan Sekolah Wanita yang bernama "Sekolah Kartini". Sekolah tersebut tersebar di beberapa daerah, seperti:

Semarang

Surabaya

Yogyakarta

Tag
Share