Game Online: Hiburan Sehat atau Pengganggu Perkembangan Anak? Pakar Psikolog Anak Angkat Bicara
Game Online: Hiburan Sehat atau Pengganggu Perkembangan Anak? Pakar Psikolog Anak Angkat Bicara -foto :tangkapan layar/youtube-
BACA JUGA:10 Game Android Terbaru dan Terbaik di Bulan Maret 2024
Psikolog Stenny Prawitasari turut menyuarakan kekhawatirannya terhadap dampak game online, khususnya game bergenre battle royale seperti Free Fire.
Adegan kekerasan yang intens dan penggunaan senjata dalam game tersebut dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional anak-anak.
Paparan berulang terhadap konten kekerasan dapat membuat mereka desensitisasi terhadap kekerasan,
mendistorsi persepsi mereka tentang konsekuensi nyata dari tindakan tersebut, dan bahkan mendorong perilaku agresif di dunia nyata.
Dampak Negatif Game Online: Perspektif Psikolog Stenny Prawitasari
Stenny Prawitasari menjelaskan bahwa bermain game online secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada anak-anak, seperti:
Kecanduan: Game online dirancang untuk memicu pelepasan dopamin, hormon yang memberikan rasa senang, sehingga berpotensi membuat anak kecanduan.
Kecanduan ini dapat mengganggu aktivitas belajar, bersosialisasi, dan bahkan kesehatan fisik anak.
Gangguan Perilaku: Paparan konten kekerasan dalam game dapat meningkatkan agresivitas, perilaku impulsif, dan kesulitan dalam mengendalikan emosi pada anak.
Gangguan Mental: Kecanduan game online dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan bahkan isolasi sosial.
Gangguan Fisik: Kurang berolahraga akibat bermain game online secara berlebihan dapat berakibat pada obesitas, kelelahan mata, dan postur tubuh yang buruk.
Upaya Pencegahan dan Peran Orang Tua
Untuk meminimalkan dampak negatif game online, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, orang tua, dan komunitas.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan: