Mengenal Apa itu Leptospirosis, Penyebab dan Gejalanya!

Reporter: Reni Apriani |

Editor: Reni Apriani |

Senin , 25 Mar 2024 - 16:39

Mengenal Apa itu Leptospirosis, Penyebab dan Gejalanya!-foto :tangkapan layar/youtube@P2PM Kemenkes RI-

sedangkan gejala berat dapat menyebabkan kerusakan organ seperti gangguan fungsi ginjal, nekrosis hati, disfungsi paru, dan pendarahan.

Metode Tes

Beberapa metode tes yang dapat digunakan untuk mendiagnosa leptospirosis antara lain:

Rapid Diagnostic Test (RDT)

Polymerase Chain Reaction (PCR)

Mikroskopik Agglutination Test (MAT)

Pengobatan dan Pencegahan

Pengobatan leptospirosis dilakukan dengan pemberian antibiotik seperti doksisiklin, amoksisiklin, atau penisilin baik secara oral maupun suntikan di fasilitas kesehatan.

Untuk mencegah penularan penyakit leptospirosis, penting untuk menjaga kebersihan individu dan sanitasi lingkungan, serta melakukan pengendalian populasi tikus.(*)

mengenal apa itu leptospirosis, penyebab dan gejalanya!                            radarlebong.bacakoran.co -leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri berbentuk spiral dari genus leptospira.
bakteri ini patogen dan menyerang baik hewan maupun manusia.
leptospirosis pada hewan tidak selalu menunjukkan gejala klinis.
bakteri leptospira dapat bertahan dalam waktu yang lama di dalam ginjal tikus, sehingga seringkali bakteri ini dikeluarkan melalui urine hewan.
baca juga:catat! ini link alternatif untuk akses pengumuman snbp 2024
penularan
dilansir dari kanal youtube p2pm kemenkes ri, leptospirosis dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan urine atau kencing tikus atau hewan lain yang terinfeksi.
penularan juga dapat terjadi melalui air yang terkontaminasi oleh bakteri leptospira, seperti pada saat banjir atau genangan air, selokan, dan lumpur.
faktor resiko
baca juga:jangankan gaji, sk saja belum dikantongi tenaga honorer di lebong
orang-orang yang sering berkontak dengan faktor resiko penularan memiliki risiko tinggi terinfeksi leptospirosis.
kelompok pekerja utama yang berisiko termasuk ibu rumah tangga, petani, pekerja perkebunan, peternak, petugas pembersih saluran air, pekerja pemotongan hewan, dan pengolahan daging.
gejala dan diagnosis
gejala leptospirosis bervariasi dari ringan hingga berat. gejala ringan umumnya mencakup demam, sakit kepala, dan nyeri otot,
baca juga:3 biji-bijian rendah karbohidrat bebas gluten untuk menurunkan berat badan
sedangkan gejala berat dapat menyebabkan kerusakan organ seperti gangguan fungsi ginjal, nekrosis hati, disfungsi paru, dan pendarahan.
metode tes
beberapa metode tes yang dapat digunakan untuk mendiagnosa leptospirosis antara lain:
rapid diagnostic test (rdt)
polymerase chain reaction (pcr)
mikroskopik agglutination test (mat)
pengobatan dan pencegahan
pengobatan leptospirosis dilakukan dengan pemberian antibiotik seperti doksisiklin, amoksisiklin, atau penisilin baik secara oral maupun suntikan di fasilitas kesehatan.
untuk mencegah penularan penyakit leptospirosis, penting untuk menjaga kebersihan individu dan sanitasi lingkungan, serta melakukan pengendalian populasi tikus.(*)