IHSG Awal Pekan Ditutup Menguat Dipimpin Saham Sektor Infrastruktur

--

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham sektor infrastruktur.

IHSG ditutup menguat 17,22 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.994,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,26 poin atau 0,14 persen ke posisi 918,67.

“Bursa Asia didominasi oleh penguatan karena pasar berspekulasi bahwa The Fed akan mengakhiri kenaikan tingkat suku bunganya,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Sejumlah pejabat bank sentral Eropa akan menyampaikan pidatonya pada Senin (20/11) ini, dan mungkin memberikan pandangan mengenai siklus kenaikan suku bunga mereka.

Pelaku pasar sejauh ini memperhatikan adanya peluang sebesar 28 persen untuk penurunan tingkat suku bunga The Fed pada Maret 2024 mendatang. Optimisme pasar semakin besar setelah pejabat The Fed Michael Barr mengatakan bahwa The Fed berada di akhir kebijakan pengetatan mereka.

Namun demikian, Presiden The Fed San Francisco mengatakan para pembuat kebijakan tidak yakin inflasi berada di jalur menuju target 2 persen.

Dari pasar komoditas, pertemuan OPEC+ menjadi hal yang dinantikan investor karena akan membahas mengenai rencana pembentukan keseimbangan pasokan minyak mentah memasuki tahun 2024 mendatang.

Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 3,30 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor teknologi yang masing-masing naik 0,91 persen dan 0,89 persen.

Sedangkan, tiga sektor turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 1,19 persen, diikuti sektor properti dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun sebesar 0,39 persen dan 0,25 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRIN, EDGE, RAAM, FWCT dan PURI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni STRK, MOLI, PSDN, TOBA dan PRIM.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.072.531 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,04 miliar lembar saham senilai Rp8,23 triliun. Sebanyak 238 saham naik, 281 saham menurun, dan 238 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 197,19 poin atau 0,59 persen ke 33.388,00, indeks Hang Seng menguat 323,88 poin atau 1,86 persen ke 17.778,07, indeks Shanghai menguat 13,95 poin atau 0,46 persen ke 3.068,32, indeks Strait Times melemah 13,09 poin atau 0,42 persen ke 3.111,58. (*)

Tag
Share