Tidak Ada Makanan Berbuka, Ramadhan di Gaza Tanpa Kegembiraan

Keluarga Palestina berbuka di rumahnya yang hancur di Deir el Balah Gaza tengah.-Foto: net-

“Kami tidak merasakan nikmatnya Ramadhan. Orang-orang duduk di tenda dalam cuaca dingin,” katanya dikutip AFP.

Mohammed Harara dari Palestina berdiri di tepi Gaza sedang menunggu datangnya kapal bantuan. “Saya sudah menunggu sejak pagi karena besok (kemarin) adalah awal Ramadhan dan situasi di sini tragis,” ujarnya.

Menurut Open Arms, kapal bantuan kemanusiaan sedang membawa 200 ton pasokan makanan akan diturunkan oleh mitranya, badan amal World Central Kitchen di pantai Gaza.

Staf Medis Tanpa Makanan Berbuka

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan ada 2.000 staf medis di rumah sakit Jalur Gaza utara tidak memiliki makanan untuk berbuka puasa.

“Para petugas medis sangat terpapar kelaparan. Ini yang melanda Jalur Gaza utara,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra, Selasa (12/3/2024).

Dia menyerukan agar organisasi-organisasi bantuan internasional untuk segera bergerak. Guna menyediakan makanan bagi staf medis.

Warga Palestina di Gaza menjalani hari pertama Ramadan di bawah pemboman ‘Israel’ yang terus berlanjut di Jalur Gaza. Ini menjadikannya bulan terberat bagi mereka karena harus mengungsi dan kekurangan makanan, dan air.

Penjajah ‘Israel’ telah melancarkan agresi militer mematikan di Jalur Gaza. Agresi menyebabkan lebih dari 31.100 warga Palestina syahid.

Di mana sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 72.700 lainnya terluka. Akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan