Bangunan Poskamling Terbengkalai, Warga Keluhkan Jadi Tempat Mabuk-Mabukan
Bangunan Poskamling Terbengkalai, Warga Keluhkan Jadi Tempat Mabuk-Mabukan-foto :carles/radarlebong-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Bangunan pos keamanan lingkungan (poskamling) yang dibangun di sepanjang jalan Kelurahan Embong Panjang, Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, kini menuai sorotan warga.
Fasilitas yang seharusnya digunakan untuk menjaga keamanan lingkungan itu justru dibiarkan tidak dimanfaatkan dan tampak terbengkalai. Padahal, bangunan berukuran sekitar 2,5 x 2 meter tersebut dibangun menggunakan dana kelurahan pada tahun sebelumnya.
Kondisi poskamling semakin memprihatinkan karena tidak dilengkapi fasilitas penerangan listrik. Akibatnya, pada malam hari bangunan itu kerap disalahgunakan oleh sejumlah remaja untuk kegiatan yang tidak semestinya.
"Hampir setiap malam, poskamling yang gelap digunakan anak-anak muda untuk mabuk-mabukan dan pacaran. Tidak ada lampu, jadi mereka bebas melakukan apa saja," ungkap Sakut (30), warga setempat.
BACA JUGA:Camat Tegaskan ASN Wajib Ikut Apel Pagi demi Disiplin dan Koordinasi
Menurut Sakut, warga sekitar mulai merasa resah dengan keberadaan bangunan tersebut. Alih-alih menjadi sarana menjaga keamanan, poskamling kini justru menjadi tempat yang menimbulkan keresahan sosial.
"Seyogyanya poskamling itu digunakan untuk ronda malam dan menjaga lingkungan. Tapi sampai sekarang tidak pernah difungsikan sama sekali. Sayang sekali, padahal dibangun pakai dana pemerintah," ujarnya.
Warga berharap pemerintah kelurahan maupun pihak kecamatan dapat segera mengambil langkah agar fasilitas tersebut kembali dimanfaatkan sesuai fungsinya. Pemasangan penerangan listrik serta pengaktifan kembali sistem keamanan lingkungan dinilai bisa menjadi solusi agar poskamling tidak lagi menjadi tempat kegiatan negatif.
"Pembangunan poskamling sejatinya bertujuan mendukung program keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Namun tanpa pengawasan dan pemeliharaan, fasilitas publik seperti ini berpotensi menjadi mubazir dan kehilangan nilai manfaatnya," pungkasnya. (arp)