Warga Lebong Tengah Lestarikan Gotong Royong Sebagai Warisan Leluhur
Goro: Terlihat warga desa Pagar Agung saat melakukan kegiatan Gotong Royong di salah satu hajatan.-(carles/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Di tengah arus modernisasi dan perkembangan zaman, masyarakat Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, Bengkulu, masih memegang teguh adat dan budaya leluhur.
Salah satunya adalah tradisi gotong royong yang tetap dilestarikan hingga kini, terutama di Desa Pagar Agung.
Kepala Desa Pagar Agung, Apriyudi, menegaskan bahwa pelestarian budaya adat merupakan bagian penting dari identitas masyarakat Lebong yang perlu dijaga dari generasi ke generasi.
Menurut Apriyudi, budaya gotong royong tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga cerminan kearifan lokal yang mengajarkan nilai solidaritas dan kepedulian sosial.
Baca Juga: Lewat BUMDes Sungai Lako, Pemdes Semelako Atas Tanam Jagung Dukung Katahanan Pangan
"Budaya adat merupakan warisan leluhur yang harus terus dijaga. Tradisi ini tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Lebong yang masih memegang teguh semangat gotong royong," ujarnya.
Selain menjadi warisan budaya, tradisi gotong royong juga dianggap sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Melalui kegiatan adat ini, warga berharap rezeki yang diperoleh semakin berlimpah dan ekonomi masyarakat meningkat.
Apriyudi berharap budaya gotong royong di Kecamatan Lebong Tengah dapat terus dijalankan agar tetap menjadi ciri khas daerah tersebut.
Lebih lanjut, Apriyudi menjelaskan bahwa adat dan budaya mencerminkan hasil karya cipta manusia yang membentuk masyarakat beradat dan berkarakter.
Ia mencontohkan tradisi “pemberian siri ke Kutai desa”, yang merupakan bentuk pemberitahuan kepada warga jika suatu keluarga akan mengadakan hajatan, seperti pernikahan.
"Inilah wujud masyarakat cerdas masa lalu yang telah menciptakan sistem sosial yang rapi dan penuh makna," tambahnya.