Yakin Polisi Bisa Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Sahroni: Tinggal Tunggu Waktu Saja
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni.-Foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendukung penuh tekad jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri menangkap gembong narkoba Fredy Pratama.
Sebelumnya, Bareskrim Polri dalam Operasi Escobar telah meringkus delapan pengedar narkoba jaringan Fredy Pratama pada awal Januari 2024 di Lampung.
Dirtipidnarkoba Bareksrim Polri Brigjen Mukti Juharsa pun optimistis bisa menangkap Fredy Pratama pada tahun ini.
Sahroni menilai bila Polri bersungguh-sungguh maka tidak susah untuk menangkap gembong narkoba tersebut.
"Saya yakin 100 persen, Polri bisa segera tangkap gembong narkoba Fredy Pratama di tahun ini. Bahkan, kalau bersungguh-sungguh, tengah tahun ini pun saya kira bisa," kata Sahroni di Jakarta, Rabu (7/2).
Baca Juga: Aktivis Sebut Keserakahan Politik Jokowi Terlihat Sejak Periode Kedua
Optimistisme itu didasari adanya laporan bahwa polisi sudah mendeteksi lokasi pelarian Fredy Pratama, serta banyaknya anggota jaringan gembong narkoba itu telah ditangkap.
"Berarti tinggal menunggu waktu sampai Polri tangkap bandar utamanya," ujar Sahroni.
Politikus NasDem itu Ingin Fredy Pratama segera ditangkap lantaran permasalahan narkoba di Indonesia kian mengkhawatirkan.
Dia menyebut Fredy Pratama harus bertanggung jawab atas ulahnya mengedarkan narkoba yang telah merusak banyak generasi bangsa.
“Karena selama ini dia seenaknya mengendalikan barang haram tersebut dari luar sana. Ini, kan, selalu yang bikin repot pemberantasan (narkoba) di dalam negeri," tuturnya.
Sahroni menilai ulah gembong narkoba itu jelas merugikan masyarakat yang rusak akibat kecanduan barang haram tersebut.
"Ujung-ujungnya yang rugi siapa? Ya jelas, kita bangsa Indonesia. Anak-anak muda kita jadi rusak, bahkan banyak yang meninggal karena narkoba ini. Jadi, ini kejahatan berat dan harus segera diadili," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Sahroni, untuk menekan angka peredaran dan penggunaan narkoba di Indonesia, pelaku utama tersebut mutlak harus ditangkap.
Bila bandar utamanya tidak ditangkap, Sahroni menilai pemerintah bakal kesulitan menekan angka pengguna narkoba di tanah air.
"Karena yang selama ini ditangkap, kan, hanya anak buahnya, yang kalau ketangkap bisa diganti sesuka hati sama dia. Nah, makanya biar tuntas, tangkap langsung bandar utamanya," ujar Sahroni. (jp)