Sunscreen SPF Tinggi Pakai Tipis Saja, Ini Kata Dokter Kulit

Sunscreen Tinggi SPF-tangkapan layar -
Anggap saja sebagai semacam perlindungan terhadap kecenderungan alami kita untuk tidak menggunakan atau mengaplikasikan ulang secara memadai,” kata Brooke Jeffy, dokter kulit bersertifikat.
Jika diaplikasikan secara tidak tepat, kita tidak mendapatkan tingkat perlindungan yang maksimal dari produk tersebut dan lebih mungkin mengalami luka bakar dan kerusakan kumulatif akibat radiasi yang menyebabkan kanker kulit, kerutan, dan hiperpigmentasi.
Dokter Kulit Kseniya Kobets
“Perlu kita ingat, baik sunscreen SPF 15 maupun 100 akan terhapus karena keringat seiring waktu,” ujar Kseniya Kobets, dokter kulit bersertifikat di Montefiore Einstein Advanced Care.
“Tentu saja, penggunaan sunscreen yang tidak memadai akan menghasilkan SPF yang lebih rendah dari yang dijanjikan pada kemasan, ditambah lagi, efeknya akan hilang lebih cepat dari dua jam, sehingga kita berisiko mengalami kulit terbakar dan melepuh, merusak DNA sel kulit yang tidak hanya membuat kulit rentan menua dini, tetapi juga meningkatkan risiko kanker kulit seperti melanoma (yang lebih mematikan), sel basal, dan sel skuamosa,” ucapnya.
Dokter Kulit Alexandra Bowles
“Tabir surya dengan SPF tinggi dapat memberikan perlindungan UVB yang sedikit lebih banyak daripada SPF 30, tetapi perbedaannya tidak sedramatis yang dipikirkan banyak orang,” ujar Alexandra Bowles, dokter kulit bersertifikat di MONA Dermatology.
Misalnya, SPF 30 menghalangi sekitar 97% sinar UVB, sementara SPF 50 menghalangi sekitar 98%, perbedaan kecil yang dapat menciptakan rasa aman yang salah, tegas dokter Bowles.
"Yang terpenting adalah mengoleskan tabir surya secara merata dan mengoleskannya kembali setiap dua jam, berapa pun SPF-nya,” ungkapnya.
So, jangan lupa aplikasikan sunscreen minimal dua ruas jari dan reapply, Sahabat Cantika.