Menjelang Musim Tanam, Harga Dedak di Bingin Kuning Tembus Rp 2.000 per Kg

Padi: Terlihat warga yang Tengah menjemur padi di Heler Razali.-(carles/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menjelang musim tanam pertama (MT1), harga dedak padi di Kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Lebong mengalami lonjakan.
Saat ini, harga dedak dipasarkan dengan kisaran Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogram, lebih tinggi dari biasanya.
Kenaikan harga ini diungkapkan Razali (45), pemilik salah satu penggilingan padi di Desa Bungin.
Ia menjelaskan, berkurangnya pasokan gabah tidak hanya memicu naiknya harga beras, tetapi juga berdampak langsung pada harga dedak.
Baca Juga: Penyebab Keracunan MBG Masih Misteri, Polres Berikan Pendampingan Trauma Healing
"Sekarang harga dedak sudah sampai Rp2.000 per kilo, karena gabah memang semakin sulit didapat," kata Razali.
Menurutnya, meningkatnya kebutuhan dedak tidak bisa dihindari karena masyarakat mulai mengurung ternak, seperti ayam, bebek, entok, maupun itik, selama musim tanam berlangsung.
Dedak padi menjadi pakan utama unggas, sehingga permintaan pun melonjak drastis. "Hampir setiap hari ada permintaan, tapi stok semakin berkurang," tambahnya.
Razali menyebut, kondisi ini sudah menjadi pola tahunan di akhir tahun menjelang musim tanam.
Ketika pasokan gabah menipis sementara permintaan meningkat, harga dedak otomatis naik.
Ia pun memperkirakan tren kenaikan harga akan terus berlangsung hingga panen mendatang.
"Ini memang lazim terjadi, dedak langka dan harga naik karena kebutuhan masyarakat meningkat," pungkasnya.