Waka MPR Ibas Sebut Pendidikan Inklusif Kunci Ciptakan Generasi Muda yang Kompetitif

Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas saat berbicara dalam Seminar Kuliah Umum Kebangsaan bertema 'Program Indonesia Pintar: Generasi Kompetitif Melalui Pendidikan Inklusif' di Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah. -Foto: Dokumentasi Humas MPR RI-
Dia juga mengingatkan kesempatan kuliah merupakan anugerah besar yang belum dirasakan semua anak bangsa. Dalam kesempatan tersebut, Ibas dan Bramantyo juga menyerahkan tanda penghargaan kepada tiga kampus di Purworejo, yakni UMP, IBISA, dan STIKES Pemkab sebagai tanda dukungan Fraksi Partai Demokrat dalam menyalurkan KIP Kuliah kepada mahasiswa di Kabupaten Purworejo.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan simbolis bantuan program KIP-K dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kepada mahasiswa UMPWR.
Sebagai perwakilan dari Rektorat, Wakil Rektor 2 Bidang Administrasi dan Keuangan Universitas Muhammadiyah Purworejo Muhamad Taufik juga menyampaikan harapannya agar forum ini dapat memberikan semangat kepada mahasiswa penerima KIP.
Menurutnya, program ini banyak dinanti para mahasiswa kurang mampu agar penerima KIP dapat bertambah. Salah satu peserta mahasiswa penerima KIP Kuliah dari Prodi Psikologi di Universitas Muhammadiyah Purworejo Sausan Aziza juga ikut hadir dalam acara ini.
“Semoga penerimaan teman-teman KIP semakin meluas, banyak yang bisa berkuliah, serta mendapatkan pendidikan dan lapangan kerja yang lebih baik,” harap Sausan Aziza dengan penuh semangat.
Selain dihadiri ribuan mahasiswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP), acara ini juga dihadiri beberapa tokoh, seperti Wakil Ketua BKSAP Partai Demokrat dari Dapil Jawa Tengah VI Bramantyo Suwondo, Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan Muhamad Taufik, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Muhammadiyah Purworejo Budi Setiawan.
Selain itu juga hadir perwakilan dari Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia (IBISA) Nurma Ika Zuliyanti, serta Ketua Prodi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pemerintah Kabupaten Purworejo Nova Ari Pangesti.
Seminar ini menjadi bagian dari rangkaian upaya menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan dan mendorong keterlibatan generasi muda dalam pembangunan nasional.
Para peserta aktif berdiskusi seputar isu pendidikan, ketimpangan akses, serta peran pemuda di era disrupsi teknologi. (jp)