Program MBG Dihentikan Sementara, Wagub Mi'an : Sampai Hasil Investigasi & Uji BPOM Tuntas

Wagub Bengkulu turun langsung ke RSUD Kabupaten Lebong untuk memastikan pelayanan kesehatan bagi para pasien yang keracunan MBG. -foto :adrian roseple/radarlebong-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Wakil Gubernur Mian langsung merespons cepat dugaan keracunan makanan massal yang menimpa ratusan pelajar di Kabupaten Lebong.
Pada Kamis, 28 Agustus 2025, Wagub Mian mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lebong untuk memastikan penanganan medis bagi para pasien yang diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 446 pasien mengalami gejala keracunan makanan usai memakan makanan dari program MBG yang disalurkan di Kabupaten Lebong.
Insiden ini membuat Pemerintah Provinsi Bengkulu langsung mengambil langkah sigap dengan menurunkan berbagai bantuan sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Lebong dalam menangani kasus ini. Bantuan yang diberikan meliputi pasokan obat-obatan dan makanan guna memastikan ketersediaan kebutuhan medis dan nutrisi bagi para korban.
BACA JUGA:Tragedi Keracunan Massal di Lebong, SPPG MBG Klaim Sudah Sesuai SOP
Wakil Gubernur Mian menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Lebong dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat atas cepat tanggap dan koordinasi yang baik dalam menangani musibah ini.
"Respons cepat dari semua pihak sangat penting agar penanganan dapat berjalan efektif dan korban mendapatkan perawatan optimal," ujar Mian saat meninjau langsung kondisi pasien di RSUD Lebong.
Meskipun saat ini stok obat dan makanan dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien, Wagub memastikan bahwa Pemerintah Provinsi tetap memberikan backup sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan jumlah pasien.
"Kami terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan siap mendukung Pemkab Lebong kapan saja dibutuhkan," tambahnya.
Seiring dengan penanganan medis, Pemprov juga mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara program MBG di Kabupaten Lebong. Kebijakan ini berlaku sampai hasil investigasi menyeluruh dan hasil pengujian laboratorium dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu selesai dilakukan.
"Untuk sementara program MBG di hentikan sementara. Langkah ini diambil demi keselamatan dan keamanan para pelajar serta masyarakat yang menjadi penerima program tersebut," tegasnya.
Untuk kondisi pasien, sebagian besar mulai menunjukkan perbaikan. Puluhan pasien sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan. Namun, Pemerintah daerah menghimbau kepada orang tua dan wali murid agar waspada dan segera membawa anak-anak yang mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, atau pusing ke puskesmas atau RSUD terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Atas kejadian ini, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh guna memastikan standar kebersihan, keamanan, dan kualitas makanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan," pungkasnya.