Bahan Skincare dan Kosmetik yang Ternyata Bisa Berdampak Negatif pada Kulit

Bahan Skincare Yang Bahaya-tangkapan layar -

Beberapa orang juga dapat mengalami reaksi alergi berupa ruam atau gatal setelah menggunakan produk yang mengandung bahan ini.

Sebagai alternatif yang lebih aman, kamu bisa pilih sunscreen berbahan mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide, yang bekerja dengan membentuk lapisan pelindung fisik di permukaan kulit tanpa diserap terlalu dalam.

3. Sodium Lauryl Sulfate

Sodium Lauryl Sulfate atau SLS adalah surfaktan yang sering ditemukan pada sabun mandi, pembersih wajah, dan sampo.

Bahan ini berfungsi menghasilkan busa dan membantu mengangkat kotoran, minyak, serta debu dari kulit atau rambut.

Meskipun efektif, sifatnya yang cukup keras dapat mengikis minyak alami kulit, sehingga membuat kulit menjadi kering.

Bagi pemilik kulit sensitif, SLS bisa memicu iritasi, kemerahan, hingga alergi.

Penggunaan rutin dalam jangka panjang pun berisiko merusak lapisan pelindung kulit yang membuatnya menjadi lebih rentan terhadap paparan bakteri dan polusi.

Untuk mengurangi risiko, pilihlah pembersih yang menggunakan surfaktan lebih lembut seperti sodium cocoyl isethionate. 

4. Petroleum Jelly

Petroleum jelly dikenal luas sebagai pelembap yang dapat mengunci kelembapan kulit dengan membentuk lapisan pelindung di permukaannya.

Manfaat ini membuatnya banyak digunakan dalam lotion, lip balm, hingga krim pelembap untuk mengatasi kulit kering. 

Namun, sifatnya yang sangat oklusif juga memiliki kelemahan, terutama jika diaplikasikan pada kulit yang belum benar-benar bersih.

Lapisan yang dibentuk petroleum jelly dapat menjebak bakteri, kotoran, dan keringat di dalam pori-pori.

Hal ini bisa memicu timbulnya jerawat atau komedo, terutama bagi pemilik kulit berminyak atau rentan berjerawat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan