Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,99 Persen di Triwulan II 2025

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME.-(ist/rl)-

BENGKULU.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat perekonomian daerah ini tumbuh sebesar 4,99 persen secara tahunan (year-on-year) pada triwulan II tahun 2025.

Pertumbuhan tersebut dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010 yang mencapai Rp14,60 triliun, sementara atas dasar harga berlaku menyentuh angka Rp28,46 triliun.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, menjelaskan bahwa secara triwulanan (quarter-to-quarter), ekonomi Bengkulu tumbuh signifikan sebesar 6,95 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Dari sisi produksi, lapangan usaha Jasa Lainnya mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 14,77 persen, sementara dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) tumbuh paling tinggi yakni 12,73 persen,” ungkap Win Rizal.

Baca Juga: Pemkab BU Apresiasi Pandangan Umum Fraksi DPRD

Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (Y-on-Y), pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar 4,99 persen juga ditopang oleh lapangan usaha Jasa Lainnya yang tumbuh 12,97 persen.

Dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh signifikan sebesar 11,35 persen.

Secara kumulatif, semester I-2025 mencatatkan pertumbuhan ekonomi 4,92 persen dibandingkan semester I-2024 (c-to-c).

Kembali, lapangan usaha Jasa Lainnya dan komponen PK-LNPRT menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan struktur PDRB menurut lapangan usaha, ekonomi Bengkulu masih didominasi oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 31,17 persen, disusul oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran (13,47 persen) serta Transportasi dan Pergudangan (10,03 persen). Ketiganya berkontribusi hingga 54,67 persen terhadap total PDRB provinsi.

Sejalan dengan laporan BPS tersebut, DPRD Provinsi Bengkulu melalui Panitia Khusus (Pansus) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tengah membahas kebutuhan investasi senilai Rp13 triliun untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029, sebagaimana yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Ketua Pansus RPJMD, Teuku Zulkarnain, menyatakan bahwa investasi besar dibutuhkan untuk menopang berbagai sektor strategis.

“Program Gubernur Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian ini sangat progresif. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan, kita butuh dorongan investasi besar, terutama dalam infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan ketahanan pangan,” ujarnya.

Investasi tersebut, lanjut Teuku, salah satunya akan digunakan untuk menaikkan status Rumah Sakit M. Yunus menjadi tipe A, sebagai rumah sakit rujukan utama di Bengkulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan