Bismillah, Pemerintah Bakal Tanam Gandum Perdana

Pemerintah Bakal Tanam Gandum Perdana-foto :jpnn.com-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut, Jambi menjadi proyek percobaan pengembangan tanaman gandum perdana di Indonesia.
Menurut Amran, penanaman gandum ini merupakan strategi pemerintahan Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan.
"Saat ini tanaman gandum akan menjadi fokus selanjutnya untuk swasembada pangan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo," kata Amran dikutip Jumat (25/7).
Adapun, Indonesia rutin melakukan impor gandum dalam jumlah besar dari luar negeri, seperti Amerika Serikat (AS), Brasil dan negara lainnya.
BACA JUGA:Lion Parcel Resmi Kantongi Sertifikat Halal dari BPJPH
Impor gandum ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, terutama untuk bahan baku industri makanan seperti tepung terigu.
Amran mengaku telah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi pada 23 dan 24 Juli 2025, dalam rangka program penanaman padi di Kabupaten Kerinci.
Amran mengatakan, Kementan saat ini memprioritaskan pengembangan tanaman gandum sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kementan mengidentifikasi gandum sebagai komoditas strategis yang memerlukan pengembangan intensif. Untuk mendukung rencana ini, kementerian telah mengirim delegasi ke Yordania dan Brasil untuk melakukan studi agro-iklim.
Selain itu, Kementan juga membangun kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi, industri, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), untuk mendukung penelitian dan pengembangan tanaman gandum.
Menurut Amran, Kabupaten Kerinci merupakan daerah yang berpotensi untuk pengembangan tanaman gandum karena memiliki ketinggian lebih 800 mdpl.
"Dengan mempertimbangkan ketinggian wilayah yang mencapai lebih dari 800 meter di atas permukaan laut, terdapat potensi yang signifikan untuk pengembangan budidaya gandum," katanya.
Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Provinsi Jambi akan berkolaborasi dengan menurunkan tim lapangan.
Uji coba ini direncanakan seluas 200 hektare di Jambi, kemudian akan dilanjutkan dengan uji coba seluas 200 hektare di Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Riau.