Badan Gemuk Tanpa Protein dan Karbohidrat, Mungkinkah Sehat?

Gemuk Tanpa Protein -Tangkapan layar -

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dalam upaya menaikkan berat badan, mayoritas ahli gizi sepakat bahwa tubuh membutuhkan peningkatan asupan protein dan karbohidrat.

Namun, bagaimana jika dua komponen utama ini justru ingin dihindari?

Apakah masih mungkin menambah berat badan tanpa keduanya? 

Secara fisiologis, tubuh manusia menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi utama, sementara protein berperan penting dalam pembentukan otot dan regenerasi sel.

Tanpa keduanya, satu-satunya sumber energi yang tersisa hanyalah lemak.

Bagi sebagian orang yang menjalani pola makan ekstrem karena alergi, keyakinan, atau tren diet tertentu, lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, santan, hingga kacang-kacangan menjadi pilihan utama. Secara teknis, berat badan bisa naik dengan asupan lemak tinggi.

Tapi yang bertambah lebih banyak lemak tubuh, bukan massa otot. Tanpa protein sebagai bahan baku pembentuk jaringan tubuh, peningkatan berat badan cenderung tidak proporsional.

Mengandalkan lemak semata bisa menjerumuskan tubuh ke dalam kondisi ketosis ekstrem, di mana tubuh memecah lemak menjadi keton sebagai bahan bakar alternatif.

Kondisi ini, jika tidak terkontrol, dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan kronis, gangguan elektrolit, hingga hilangnya massa otot (sarcopenia).

Menurut jurnal Clinical Nutrition (Elsevier, 2020), diet tinggi lemak tanpa karbohidrat dan protein berisiko menurunkan massa otot dan menyebabkan ketidakseimbangan metabolik.

Sementara Harvard Medical School menyebutkan bahwa konsumsi lemak tanpa keseimbangan protein dapat memicu penumpukan lemak hati (non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD).

Studi dalam Frontiers in Nutrition (2021) menjelaskan bahwa diet rendah protein dalam jangka panjang berhubungan dengan peningkatan risiko malnutrisi dan penurunan kekuatan otot, terutama pada orang dewasa muda dan lansia. 

Sebagai alternatif, ahli gizi menyarankan tetap memasukkan protein nabati dan karbohidrat kompleks dalam pola makan.

Tempe, tahu, biji chia, dan spirulina menawarkan profil protein yang cukup baik tanpa efek samping dari protein hewani.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan