Sekjen MPR Siti Fauziah: Tenun Garut Punya Prospek Bagus, Butuh Dukungan Bahan Baku

Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah saat melihat produksi tenun Garut Sutera Alam Soleh (SAS) di Garut, Jawa Barat, Jumat (9/5). -Foto: Dokumentasi Humas MPR RI-
GARUT.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah mengungkapkan tenun Garut memiliki prospek yang cukup bagus ke depan. Sebab, dia menilai perajin tenun Garut telah mengembangkan produk dengan inovasi-inovasi dan motif-motif baru untuk tenun Garut.
"Kalau dilihat tenun Garut ini cukup bagus. Dengan tenun-tenun lain, tenun Garut sudah bagus. Apalagi ada inovasi-inovasi dari motif-motif yang ada. Perajin tenun Garut sudah mengembangkan motif-motif baru untuk produksinya," kata Siti Fauziah dalam keterangannya, Sabtu (10/5).
Pernyataan tersebut disampaikan Siti Fauziah saat melihat produksi tenun Garut Sutera Alam Soleh (SAS) di Garut, Jawa Barat, Jumat (9/5).
Dalam kunjungan itu, Siti Fauziah didampingi Hayun, pengusaha tenun Garut SAS. Meski memiliki prospek bagus, perajin tenun Garut menghadapi kendala.
Hayun mengakui adanya kendala bahan baku untuk produksi tenun Garut.
"Sekarang sulit mendapatkan bahan baku benang sutera. Memang ada yang menawarkan benang sutera, tetapi harus impor dan harganya cukup tinggi," ungkap Hayun.
Hayun mengungkapkan Sutera Alam Soleh (SAS) merupakan usaha keluarga yang diawali dari sang kakek, almarhum Haji Aman Sahuri, pelopor sutera di Kabupaten Garut sekitar 1995.
Kemudian usahanya diteruskan sang anak, almarhum Soleh, dan sekarang diteruskan putra-putrinya, termasuk Hayun. Produksi tenun Garut SAS masih menggunakan alat tenun bukan mesin atau tradisional.
Terdapat sekitar 80 alat tenun tradisional yang mempekerjakan sekitar 80 orang perajin tenun dari daerah sekitar, dan menghasilkan 150 lembar kain dalam seminggu baik tenun songket maupun tenun bulu. (jp)