Cek Kesehatan Gratis, Langkah Pemerintah Tekan Peningkatan Pasien Penyakit Ginjal

Konferensi Pers Hari Ginjal Sedunia 2025 di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.-foto: net-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan kurangnya mengonsumsi cairan serta sedentary life style, menjadi salah satu faktor yang berperan pada penurunan fungsi ginjal. 

Dia menegaskan perbaikan pola hidup dan dekeksi kesehatan dini menjadi penting untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal kronik (PGK).

Cek kesehatan gratis menjadi salah satu program yang telah diimplementasi pemerintah untuk membantu pemantauan dini pasien yang berisiko terkena penyakit ginjal.

"Di mana salah satunya melakukan skrining kesehatan ginjal," kata Siti dalam momen Hari Ginjal Sedunia di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

"Pasien dengan diabetes, hipertensi, obesitas dan dislipidemia merupakan target untuk dilakukan skrining kesehatan ginjal ini," katanya menjelaskan.

Kebijakan deteksi dini untuk individu yang berisiko harus diterapkan secara nasional untuk mengurangi biaya perawatan kesehatan terkait gagal ginjal dan meningkatkan kualitas hidup.

Menurut Siti, klinisi pada layanan primer dan petugas kesehatan garis depan harus dilatih untuk mengintegrasikan beberapa pemeriksaan untuk PGK ke dalam perawatan rutin bagi populasi berisiko tinggi.

Pasien dengan riwayat diabetes, hipertensi, penyakit jantung, obesitas, serta riwayat keluarga dengan penyakit ginjal hendaknya melakukan pemeriksaan kesehatan ginjal secara dini.  

Hal tersebut lantaran populasi dengan riwayat penyakit tersebut memiliki risiko tinggi tehadap penyakit ginjal. 

Adapun beberapa risiko lainnya meliputi gangguan ginjal akut, penyakit ginjal terkait kehamilan, dan penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik atau vaskulitis. 

Selain itu, orang dengan kelahiran dengan berat badan lahir rendah atau prematur, sumbatan pada saluran kemih, batu ginjal yang berulang dan cacat lahir yang memengaruhi ginjal atau saluran kemih.

Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi, Pringgodigdo Nugroho menjelaskan ginjal memiliki banyak fungsi penting.

Beberapa di antaranya filtrasi toksin, kontrol tekanan darah, produksi sel darah merah, menjaga kesehatna tulang, menjaga kadar mineral dan garam, serta mengatur keasaman darah. 

Umumnya, PGK tidak terdeteksi sampai 90 persen fungsinya hilang, dan dapat berkembang menjadi gagal ginjal. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan