Budaya Gotong Royong Memudar, Lurah Embong Panjang Serukan Aksi Nyata

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Lurah Embong Panjang, Kecamatan Lebong Tengah, Sangki, mengajak seluruh warga untuk terus melestarikan budaya gotong royong yang mulai memudar di masyarakat.
Menurutnya, gotong royong merupakan ciri khas masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Lebong, yang harus tetap dijaga agar persatuan dan kesatuan tetap kokoh.
"Gotong royong serta musyawarah mufakat adalah ciri masyarakat kita di Lebong. Jangan sampai budaya ini hilang atau luntur, karena dengan itu kesatuan dan persatuan di masyarakat akan tetap terjaga," ujar Sangki.
Ia menekankan, budaya gotong royong harus dipertahankan demi menjaga lingkungan dan hubungan sosial di tengah masyarakat.
Baca Juga: Harga Kopi di Lebong Naik Rp 5 Ribu per Kilogram
Kelurahan Embong Panjang memiliki wilayah yang cukup luas dengan jumlah penduduk yang padat.
Oleh sebab itu, kebersamaan dan kepedulian sosial menjadi kunci dalam menjaga keharmonisan di lingkungan tersebut.
"Dengan gotong royong, warga bisa saling mengenal dan membangun solidaritas. Toleransi antarwarga juga akan terjaga, dan ini penting untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama," tambahnya.
Selain menggalakkan kegiatan gotong royong, Sangki juga mengingatkan para orang tua agar lebih memperhatikan pergaulan anak-anak mereka.
Menurutnya, lingkungan sosial saat ini semakin menantang, dan pengawasan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas atau penyalahgunaan narkoba.
"Kami berpesan kepada masyarakat untuk mengawasi anak-anak mereka. Pergaulan bebas, balap liar, dan narkoba menjadi ancaman nyata bagi generasi muda. Melalui kegiatan gotong royong ini, kami juga ingin menanamkan nilai-nilai positif dan kepedulian terhadap lingkungan dan sesama," jelas Sangki.