Dana Sudah 100 Persen, Material Bedah Rumah Masih "Nyangkut" di Toko

BSRS: Meski dana BSRS telah dicairkan 100 persen akhir tahun 2023 lalu, namun hingga saat ini pembangunan bedah rumah masih dilakukan.-(carles/rl)-

LEBONG - Kendatipun proses pencairan dana Program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) 2023 telah 100 persen dilakukan, faktanya hingga saat ini kegiatan bedah rumah masih dalam proses pengerjaan. Salah satu kendala yang dihadapi masyarakat disebabkan karena beberapa material bangunan yang masih menyangkut di toko penyedia barang.

Yuhendri (43) salah satu penerima BSRS di Kelurahan Taba Anyar Kecamatan Lebong Selatan kepada Radar Lebong kemarin (3/1) mengaku jika proses pengerjaan rumah miliknya masih sampai saat ini masih dikerjakan dan belum selesai 100 persen.

Ia mengaku jika keterlambatan pekerjaan ini disebabkan karena adanya beberapa material bangunan yang belum diantarkan oleh pihak toko penyedia barang.

"Kami disini (Taba Anyar, red) ada 2 warga yang dapat bantuan bedah rumah ini. Tapi memang belum selesai 100 persen, karena ada material bangunan yang belum diberikan pihak toko," ungkapnya.

Baca Juga: Polsek Lebong Selatan Petakan Titik Rawan Bencana Longsor dan Banjir

Beberapa material bangunan yang belum diterimanya ini berupa 12 batang besi dan material batu koral. Sedangkan semen, telah diterimanya sebanyak 100 sak.

"Kami berharap material yang kurang ini bisa segera diantarkan, agar kami bisa segera menyelesaikan pengerjaan rumah kami," harapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perkim Lebong, Hartoni, SP, M.Si didampingi Kabid Kawasan Permukiman, Guntur Saputra, S.Sos, mengakui jika pengerjaan bedah rumah BSRS ini belum selesai 100 persen. Hal ini disebabkan karena adanya permintaan perpanjangan waktu pengerjaan oleh penerima bantuan.

"Mereka terkendala kurangnya jumlah pekerja, sehingga tidak bisa menyelesaikan pengerjaan 100 persen pada akhir Desember 2023 lalu. Apalagi, pengerjaan pembangunan ini dilakukan secara swadaya oleh warga, jadi mereka meminta penambahan waktu," katanya.

Berbanding terbalik dengan pernyataan warga penerima bantuan, Kabid Kawasan Permukiman, Guntur Saputra, memastikan bahwa material bahan bangunan sendiri tidak mengalami kendala, bahkan seluruhnya sudah di distribusikan dari toko ke masing-masing warga penerima.

"Untuk pendistribusian bahan material bangunan tidak ada kendala dan dipastikan sudah di distribusikan kepada seluruh warga penerima," tandasnya.

Disisi lain, Hartoni menegaskan anggaran BSRS bukan sebesar Rp 4,1 miliar. Dana untuk pembangunan fisik BSRS ini hanya sebesar Rp 3,9 miliar. Dan dana tersebut sudah dicairkan 100 persen kepada 93 penerima BSRS di Kabupaten Lebong.

"Bukan Rp 4,1 miliar, tapi untuk total anggaran untuk fisik hanya Rp 3,9 miliar dan itu sudah kita salurkan semuanya. Per unit rumah mendapat bantuan Rp 41 juta dari total 93 unit penerima," jelasnya.

Total anggaran Rp 4,1 miliar tersebut, tambahnya, merupakan anggaran keseluruhan termasuk di dalamnya belanja honorarium, alat tulis kantor, makan minum, perjalan dinas, hingga belanja jasa tenaga ahli atau fasilitator sebanyak 9 orang.

"Dari pagu Rp 4,1 miliar ini, belum seluruhnya terserap 100 persen, karena masih ada anggaran pendamping dan operasional yang belum dibayar karena defisit anggaran," tandasnya. (arp/wlk)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan