ARM vs Qualcomm: Perang Lisensi yang Mengancam Dominasi Chip di PC

ARM vs Qualcomm Perang Lisensi yang Mengancam Dominasi Chip di PC--arm.com

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Perseteruan antara ARM dan Qualcomm kini memasuki babak baru yang semakin memanas, dengan dampak besar bagi industri chip PC.

Qualcomm, yang selama ini dikenal sebagai produsen chip untuk perangkat mobile, berada dalam posisi terjepit setelah ARM mengancam untuk mencabut lisensinya.

Konflik ini berawal dari tuduhan ARM bahwa Qualcomm melanggar perjanjian lisensi saat mengembangkan chip khusus untuk perangkat PC dengan mengakuisisi NuVIA, sebuah startup chip yang memiliki lisensi ARM.

Di sisi lain, Qualcomm membela diri dengan menyatakan bahwa mereka berhak memanfaatkan teknologi NuVIA setelah akuisisi.

BACA JUGA:Masalah TKDN dan Komitmen Investasi Apple, iPhone 16 Belum Bisa Masuk Indonesia

Sengketa ini menambah ketegangan di pasar chip, khususnya dalam industri PC, di mana Qualcomm ingin mengurangi ketergantungan pada ARM.

Dengan membeli NuVIA, Qualcomm berencana untuk mengembangkan prosesor custom yang dapat bersaing dengan Apple dan Intel di pasar laptop dan perangkat berbasis Windows.

Mereka berharap, dengan memiliki desain chip sendiri, bisa menurunkan biaya lisensi ARM, yang selama ini cukup tinggi.

Chip berbasis teknologi NuVIA diharapkan memberikan performa tinggi, terutama dalam mendukung aplikasi kecerdasan buatan di perangkat PC.

BACA JUGA:Kabar Buruk! Nothing Phone 3 Terungkap sebagai Model Mid-Range, Bukan Flagship

Namun, ARM menentang keras langkah Qualcomm. Mereka menganggap lisensi yang diberikan kepada NuVIA tidak dapat dialihkan ke Qualcomm setelah akuisisi.

ARM menuntut Qualcomm untuk menghentikan penggunaan desain chip yang dikembangkan oleh NuVIA dan memusnahkan semua desain tersebut.

Perseteruan ini kemudian memicu langkah hukum dari ARM, yang menggugat Qualcomm ke pengadilan pada Agustus 2023.

ARM merasa perlu melindungi hak kekayaan intelektualnya dan menjaga agar mitranya tetap mematuhi perjanjian lisensi yang telah ditetapkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan