Petani Perkirakan Hasil Panen Kopi Menurun, Akibat Cuaca Ekstrem

Kopi: Kebun kopi Petani di Lebong Selatan. -(carles/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Para petani kopi di Kabupaten Lebong memperkirakan hasil produksi kopi pada musim panen mendatang akan menurun akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan terus-menerus dan angin kencang.

Kondisi ini menyebabkan banyak bunga kopi rontok sebelum berkembang menjadi buah, yang berpotensi mengurangi hasil panen secara signifikan.

Broto (37), salah satu petani kopi di Lebong Selatan, menyampaikan bahwa panen kopi biasanya berlangsung dari Maret hingga Juli jika kondisi cuaca normal.

Baca Juga: Dualisme Pj.Sekda Lebong, Kemendagri Turun Tangan

Namun, dengan cuaca yang tidak mendukung seperti saat ini, ia khawatir hasil panen kopi akan jauh dari harapan.

"Tahun ini kami sebagai petani hanya bisa pesimis karena hujan terus-menerus dan angin kencang yang menyebabkan banyak bunga dan buah kopi gugur. Dampaknya tentu akan mengurangi penghasilan kami," ungkap Broto.

Menurut Broto, para petani sudah berusaha semaksimal mungkin agar tanaman kopi tumbuh subur dengan harapan hasil panen yang memuaskan.

Namun, fenomena cuaca ekstrem yang terjadi saat ini diakui sulit diatasi.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa terhadap fenomena alam ini. Jika bunga dan buah kopi rontok, sudah pasti hasil panen menurun," tambahnya.

Senada dengan Broto, Yogi (34), petani kopi lainnya, juga mengungkapkan kekhawatirannya jika kondisi hujan berlanjut hingga Desember.

Menurutnya, hal ini dapat berdampak lebih buruk, karena buah kopi yang seharusnya dipanen berpotensi jatuh dan membusuk akibat hujan.

"Jika hujan terus-menerus, kami jelas akan merugi dan kehilangan penghasilan. Kondisi ini membuat kami khawatir gagal panen pada musim berikutnya," keluh Yogi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan