DPK Usul Anggaran Rp 1 M untuk Sapras Perpustakaan Baru
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, DPK Kabupaten Lebong, Muhammad Yunus Dioba-foto :amri rakhmatullah/radarlebong-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana gedung perpustakaan daerah yang baru, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Lebong mengajukan usulan anggaran sebesar Rp 1 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025.
Anggaran tersebut direncanakan untuk melengkapi berbagai fasilitas seperti meubel, rak buku, koleksi buku bacaan, serta komputer yang akan mendukung operasional gedung baru tersebut.
Gedung perpustakaan ini ditargetkan selesai pada 10 Desember 2024.
Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca DPK Lebong, Muhammad Yunus, mengungkapkan bahwa pembangunan fisik gedung perpustakaan telah dilakukan pada tahun 2024, namun masih perlu penambahan sarana dan prasarana agar dapat beroperasi dengan maksimal.
BACA JUGA:Jelang Tutup Tahun, Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Dikebut
Oleh karena itu, DPK mengusulkan DAK 2025 untuk melengkapi kebutuhan gedung tersebut.
“Kami mengusulkan anggaran sekitar Rp 1 miliar, saat ini usulan tersebut sedang dalam proses di Perpusnas RI. Harapannya, dalam waktu dekat akan ada kepastian apakah usulan ini diakomodir atau tidak,” ujar Yunus.
Lebih lanjut, Yunus menjelaskan bahwa kebutuhan sarana dan prasarana yang diajukan meliputi meubel, rak buku, koleksi buku baru, hingga perangkat komputer untuk pelayanan perpustakaan.
Jika usulan belum disetujui pada tahun 2025, pihaknya berencana mengajukan kembali di DAK 2026 atau melalui APBD.
BACA JUGA:DPK Ajak Masyarakat Manfaatkan Perpustakaan Tingkatkan Pengetahuan
“Kami akan terus mengupayakan hingga sarana ini terakomodir, baik melalui DAK atau APBD jika memungkinkan,” tambahnya.
Sementara itu, hingga Senin, 4 November 2024, progres pembangunan fisik gedung perpustakaan daerah yang dikerjakan oleh Cv. Daya Cipta Karima telah mencapai 83 persen.
Guna mengejar target penyelesaian pada 10 Desember 2024, pihak rekanan menerapkan sistem kerja lembur dengan pembagian shift siang dan malam.
“Dari hasil evaluasi konsultan pengawas, pembangunan sudah mencapai 83 persen. Dengan waktu tersisa lebih dari satu bulan, pihak rekanan kami dorong untuk bekerja lembur agar proyek selesai tepat waktu,” jelas Yunus.