Dampak Negatif Konsumsi Gorengan dan Cara Menghindarinya

Reporter: Amri Rakhmatullah |

Editor: Reni Apriani |

Sabtu , 28 Sep 2024 - 21:25

Dampak Negatif Konsumsi Gorengan dan Cara Menghindarinya-foto :tangkapan layar-

Hal ini mengakibatkan kadar gula darah sulit terkontrol, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Oleh sebab itu, membatasi konsumsi gorengan sangat penting, terutama bagi mereka yang rentan terhadap diabetes.

Penyakit Jantung

Konsumsi gorengan berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas yang diakibatkan oleh konsumsi makanan berlemak merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Plak yang menumpuk di pembuluh darah memaksa jantung bekerja lebih keras, sehingga memperbesar kemungkinan terkena penyakit jantung.

Risiko Kanker

Gorengan yang dimasak pada suhu tinggi mengandung akrilamida, zat kimia yang berbahaya dan dapat meningkatkan risiko kanker seperti kanker ginjal, kanker endometrium, dan kanker ovarium.

Kentang goreng dan ayam goreng memiliki kadar akrilamida tinggi, sehingga mengonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker.

Cara Menghindari Efek Negatif Gorengan

Gunakan Minyak Sehat

Untuk mengurangi efek negatif gorengan, gunakan minyak yang lebih stabil saat dipanaskan, seperti:

Minyak Kelapa: Stabil saat dipanaskan dan kaya lemak jenuh.

Minyak Zaitun: Mengandung lemak tak jenuh tunggal yang lebih tahan panas.

Minyak Alpukat: Cocok untuk menggoreng karena titik asapnya tinggi.

Hindari minyak yang mengandung lemak tak jenuh ganda, seperti minyak lobak, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari, karena mudah teroksidasi saat dipanaskan.

Ubah Metode Memasak

dampak negatif konsumsi gorengan dan cara menghindarinya                            radarlebong.bacakoran.co- temukan dampak negatif konsumsi gorengan bagi kesehatan, termasuk risiko obesitas, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
dapatkan juga tips menghindari efek gorengan dengan memilih minyak sehat dan cara memasak yang lebih aman.
meningkatkan risiko obesitas
gorengan mengandung kalori tinggi, terutama jika dimakan dalam jumlah besar. 
baca juga:optimalkan skincare anda dengan mencuci muka pakai air hangat
kandungan lemak trans yang tinggi dalam gorengan dapat memengaruhi hormon pengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak di tubuh.
konsumsi gorengan yang berlebihan akan meningkatkan asupan kalori dan risiko obesitas, karena lemak trans menyebabkan tubuh menumpuk lebih banyak lemak.
risiko tekanan darah tinggi
minyak goreng yang teroksidasi dapat meningkatkan kadar lemak trans dalam makanan.
baca juga:obati seriawan dengan menggunakan 5 bahan alami ini
lemak trans ini meningkatkan kolesterol jahat (ldl) dan menurunkan kolesterol baik (hdl) dalam tubuh, menyebabkan penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak.
hal ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi, serta penyakit kardiovaskular.
memicu risiko diabetes tipe 2
tingginya kandungan lemak dalam gorengan dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak merespons hormon insulin dengan baik.
hal ini mengakibatkan kadar gula darah sulit terkontrol, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2. oleh sebab itu, membatasi konsumsi gorengan sangat penting, terutama bagi mereka yang rentan terhadap diabetes.
penyakit jantung
konsumsi gorengan berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas yang diakibatkan oleh konsumsi makanan berlemak merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
plak yang menumpuk di pembuluh darah memaksa jantung bekerja lebih keras, sehingga memperbesar kemungkinan terkena penyakit jantung.
risiko kanker
gorengan yang dimasak pada suhu tinggi mengandung akrilamida, zat kimia yang berbahaya dan dapat meningkatkan risiko kanker seperti kanker ginjal, kanker endometrium, dan kanker ovarium.
kentang goreng dan ayam goreng memiliki kadar akrilamida tinggi, sehingga mengonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker.
cara menghindari efek negatif gorengan
gunakan minyak sehat
untuk mengurangi efek negatif gorengan, gunakan minyak yang lebih stabil saat dipanaskan, seperti:
minyak kelapa: stabil saat dipanaskan dan kaya lemak jenuh.
minyak zaitun: mengandung lemak tak jenuh tunggal yang lebih tahan panas.
minyak alpukat: cocok untuk menggoreng karena titik asapnya tinggi.
hindari minyak yang mengandung lemak tak jenuh ganda, seperti minyak lobak, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari, karena mudah teroksidasi saat dipanaskan.
ubah metode memasak
mengurangi konsumsi gorengan juga bisa dilakukan dengan mengubah metode memasak menjadi lebih sehat, seperti:menggunakan oven: memasak dengan oven menghasilkan makanan renyah dengan sedikit minyak.
menggunakan air fryer: memasak dengan alat ini membuat makanan tetap renyah tanpa perlu banyak minyak.
metode lainnya: memasak dengan cara merebus, mengukus, atau memanggang menggunakan sedikit atau tanpa minyak.
dengan cara ini, anda tetap bisa menikmati makanan favorit tanpa khawatir efek negatifnya.