Hindari Kontaminasi Produk dalam Proses Distribusi, Lakukan 6 Cara Sederhana Ini

Distribusi merupakan salah satu tahapan sangat krusial dalam rantai pasokan produk.-foto :jpnn.com-

BACA JUGA:Gula Darah Bakalan Ambyar dengan Mengonsumsi 5 Bahan Alami Ini

Selain itu, pastikan juga sirkulasi udara di dalam gudang berjalan dengan baik. Sebab, ventilasi yang buruk bisa menyebabkan udara lembap yang bisa menjadi media pertumbuhan bakteri dan jamur.

Gunakan sistem ventilasi yang memadai atau alat pengatur suhu dan kelembapan untuk menjaga kondisi lingkungan tetap ideal bagi penyimpanan produk.

2. Penggunaan Bahan Pengemasan yang Tepat

Pemilihan material kemasan yang sesuai juga krusial untuk menghindari kontaminasi produk. Material kemasan harus dapat melindungi produk dari pengaruh eksternal yang berpotensi menyebabkan kontaminasi.

Salah satu opsi kemasan yang efisien adalah plastik wrap. Plastik wrap memiliki sifat yang kedap udara sehingga mampu melindungi produk dari paparan debu, kotoran, atau bahkan udara lembap yang bisa merusak produk.

Selain itu, produk yang rapuh atau mudah rusak sebaiknya dilindungi dengan bahan tambahan, seperti bubble wrap.

Bubble wrap tidak hanya berfungsi untuk melindungi produk dari benturan atau goncangan selama proses distribusi, tetapi juga memberikan perlindungan ekstra dari kontaminasi, terutama jika produk tersebut sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Pengemasan dengan plastik wrap dan bubble wrap juga menjaga kebersihan produk dari partikel-partikel kecil yang dapat menyebabkan kontaminasi.

3. Pelatihan dan Standar Kebersihan Personel

Sangat krusial bagi perusahaan distribusi untuk menyediakan pelatihan yang komprehensif bagi para karyawan terkait protokol kebersihan yang berlaku.

Semua pekerja yang terlibat dalam proses pengemasan dan distribusi harus memahami pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat bekerja.

Misalnya, pekerja harus selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum menangani produk, mengenakan pakaian yang bersih, serta menggunakan sarung tangan dan masker jika diperlukan.

Selain itu, perusahaan juga bisa menetapkan protokol kebersihan yang ketat di area penyimpanan dan distribusi. Protokol ini bisa mencakup aturan untuk membersihkan peralatan setelah digunakan, menjaga kebersihan area kerja, serta menghindari kontak langsung dengan produk yang sudah dikemas.

4. Monitoring Kualitas Udara dan Lingkungan Kualitas udara di tempat penyimpanan produk juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi risiko kontaminasi. Udara yang kotor atau mengandung banyak partikel debu dapat dengan mudah mencemari produk, terutama jika produk tidak dikemas dengan baik.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan monitoring terhadap kualitas udara di dalam gudang atau tempat penyimpanan.

Tag
Share