Angin Duduk dan Serangan Jantung Apakah Sama?

Reporter: Reni Apriani |

Editor: Reni Apriani |

Selasa , 20 Aug 2024 - 16:32

ilustrasi angin duduk dan jantung apakah sama?-foto :tangkapan layar/youtube@DokterVito-

Faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, diabetes, dan kebiasaan merokok dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah jantung.

Mengontrol faktor-faktor ini melalui gaya hidup sehat, diet yang baik, dan olahraga dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung.

Evaluasi Risiko Individu

Tidak semua orang memerlukan pemeriksaan yang sama. Penting untuk melakukan evaluasi risiko secara individu untuk menentukan jenis pemeriksaan yang dibutuhkan. Ini termasuk menilai faktor genetik, gaya hidup, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Angin duduk sering kali menjadi istilah yang membingungkan karena tidak ada padanan medis yang spesifik untuk kondisi ini.

Penting untuk mengenali perbedaan antara angin duduk dan serangan jantung serta melakukan tindakan yang tepat ketika mengalami gejala yang mencurigakan.

Pemeriksaan rutin dan pengendalian faktor risiko adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung.

angin duduk dan serangan jantung apakah sama?                            radarlebong.bacakoran.co- angin duduk sering dianggap sama dengan serangan jantung, padahal keduanya berbeda.
dilansir dari kanal youtube@doktervito, dr. vito damay, sp.jp(k), m.kes, aifo-k,  fiha, fica, fascc , dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari rs siloam dalam artikel ini menjelaskan perbedaan, gejala, dan tindakan pertolongan pertama yang tepat. temukan juga pentingnya pemeriksaan rutin dan pengendalian faktor risiko untuk kesehatan jantung yang optimal.
apa itu angin duduk?
angin duduk adalah istilah yang sering digunakan dalam bahasa sehari-hari di indonesia untuk menggambarkan rasa tidak nyaman di dada yang dianggap mirip dengan gejala serangan jantung.
baca juga:reshuffle kabinet indonesia maju 2024: siapa saja menteri baru yang dilantik?
namun, istilah ini tidak dikenal dalam terminologi medis resmi. banyak orang sering mengasosiasikan angin duduk dengan gejala yang lebih umum seperti pegal-pegal atau masuk angin.
perbedaan antara angin duduk dan serangan jantung
angina pectoris dan serangan jantung
istilah medis yang paling mendekati angin duduk adalah angina pectoris, yang merupakan nyeri dada akibat penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah koroner pada jantung.
baca juga:bahaya terlalu sering mengkonsumsi mie instan
angina pectoris dapat dirasakan sebagai tekanan atau nyeri di dada dan seringkali disertai dengan sesak napas. gejala ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, dan kadang-kadang dapat disertai dengan keringat dingin atau mual.
gejala serangan jantung yang tidak tipikal
serangan jantung tidak selalu menampilkan gejala klasik seperti nyeri dada yang tajam. beberapa orang mungkin mengalami gejala yang lebih ringan seperti rasa mual, keringat dingin, atau rasa tidak nyaman yang mirip dengan sakit maag.
gejala ini bisa membingungkan dan sering kali dianggap sebagai kondisi lain, padahal bisa jadi merupakan tanda serangan jantung.
baca juga:cara membedakan uang asli dan palsu: panduan praktis
pertolongan pertama untuk gejala nyeri dada
penilaian awal
jika seseorang mengalami nyeri dada atau gejala mirip serangan jantung, penting untuk segera melakukan penilaian awal.
jangan hanya mengandalkan pengobatan rumahan seperti pijat atau penggunaan minyak angin.
gejala seperti nyeri dada yang disertai dengan keringat dingin, mual, atau sesak napas harus diwaspadai dan segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
tindakan yang dapat dilakukan
segera minta pertolongan medis: jika ada kecurigaan serangan jantung, segera bawa orang tersebut ke rumah sakit.
monitor gejala: catat gejala yang dialami dan waktu munculnya untuk membantu dokter dalam diagnosis.
jangan tunda perawatan: gejala yang tampaknya ringan bisa jadi indikasi dari masalah jantung serius yang membutuhkan perhatian medis.
pencegahan dan pemeriksaan jantung
pentingnya pemeriksaan rutin
pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah sebelum menjadi serius.
pemeriksaan ini bisa meliputi tes darah, ekg, atau pemeriksaan lain sesuai kebutuhan individu. setiap orang memiliki risiko yang berbeda, dan pemeriksaan harus disesuaikan dengan faktor risiko masing-masing.
mengendalikan faktor risiko
faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, diabetes, dan kebiasaan merokok dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah jantung.
mengontrol faktor-faktor ini melalui gaya hidup sehat, diet yang baik, dan olahraga dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung.
evaluasi risiko individu
tidak semua orang memerlukan pemeriksaan yang sama. penting untuk melakukan evaluasi risiko secara individu untuk menentukan jenis pemeriksaan yang dibutuhkan. ini termasuk menilai faktor genetik, gaya hidup, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
angin duduk sering kali menjadi istilah yang membingungkan karena tidak ada padanan medis yang spesifik untuk kondisi ini.
penting untuk mengenali perbedaan antara angin duduk dan serangan jantung serta melakukan tindakan yang tepat ketika mengalami gejala yang mencurigakan.
pemeriksaan rutin dan pengendalian faktor risiko adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lebong, Kamis 28 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan