Peningkatan Produktivitas Padi pada Lahan Tadah Hujan dengan Varietas Unggul

Peningkatan Produktivitas Padi pada Lahan Tadah Hujan dengan Varietas Unggul-foto :tangkapan layar-

Inpari 39 Tadah Hujan juga memiliki potensi hasil tinggi, mencapai 8,45 ton per hektar dengan hasil gabah kering giling 5,89 ton per hektar. Varietas ini termasuk cepat panen, yaitu sekitar 115-119 hari setelah sebar, dengan rendemen beras giling yang cukup tinggi, sekitar 69,4 persen. Tekstur nasinya pulen, dan varietas ini agak tahan terhadap beberapa strain penyakit seperti hawar daun bakteri dan blas, namun rentan terhadap virus tungro dan hama wereng coklat. Inpari 39 cocok untuk ekosistem sawah dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl.

 

3. Inpari 41 Tadah Hujan

Inpari 41 Tadah Hujan dihasilkan dari persilangan varietas Limboto, Towuti, dan Ciherang, dengan keunggulan utama pada ketahanan terhadap kekeringan dan penyakit blas. Varietas ini memiliki potensi hasil hingga 7,83 ton per hektar dengan hasil gabah kering giling 5,57 ton per hektar. Berumur genjah, sekitar 114 hari, dan agak toleran terhadap kekeringan. Selain itu, Inpari 41 juga agak tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri namun agak rentan terhadap hama wereng coklat dan tungro.

 

Ketiga varietas ini memberikan harapan baru bagi petani padi di lahan tadah hujan. Dengan memilih varietas yang tepat, petani dapat meningkatkan produktivitas lahan mereka dan mengurangi risiko kerugian akibat kondisi cuaca yang tidak menentu serta serangan penyakit. Mari manfaatkan varietas unggul ini untuk masa depan pertanian yang lebih baik!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan