Setelah Viral, Sekretariat Presiden Pastikan Anggota Paskibraka Putri akan Pakai Jilbab
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.-Foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberi kepastian bahwa Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri tetap akan memakai jilbab khusus saat bertugas di HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur usai masalah ini viral di media sosial.
“Kami baik di tingkat pusat yang besok tanggal 17 akan melakukan pengibaran bendera tetap mengunakan (jilbab) sebagai mana adik-adik kita mendaftar menggunakan jilbab,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (14/8/2024). “Kalau tidak diatur kan boleh dong (menggunakan jilbab),” ujar Heru di Balai Kota, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu.
Heru menjelaskan, pada saat gladi bersih persiapan upacara di IKN pada Rabu pagi, paskibraka putri tetap menggunakan jilbab.
“Kalau saat pengukuhan (diminta lepas jilbab) saya enggak tahu. Tapi tadi pagi saya dari IKN persiapan gladi bersih yang putri menggunakan jilbab,” kata dia.
Kasetpres yang juga menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta itu memerintahkan paskibraka putri tetap mengenakan jilbab sesuai identitas mereka saat mendaftar.
“Jadi kan mereka masuk istana mereka sudah seperti itu. Perintah kami adalah meminta seluruh adik-adik putri memang menggunakan jilbab,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, ada 18 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri Nasional 2024 yang lepas jilbab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).
Ketua BPIP membantah mengeluarkan aturan larangan memakai jilbab bagi anggota Paskibraka untuk HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia berdalih para anggota Paskibraka putri atas kesukarelaan sendiri.
“BPIP menegaskan tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab,” kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi di IKN, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024).
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meminta maaf dan juga mengapresiasi seluruh atensi masyarakat soal pemberitaan tentang jilbab tersebut.
Namun anggota DPR RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade merespons keras dalih Yudian Wahyudi. Andre bahkan mengaku heran jawaban Yudian yang mengklaim tak ada paksaan terkait Paskibraka putri melepas jilbab.
Menurut Andre, surat keputusan (SK) standar pakaian Paskibraka yang diteken Yudian-lah yang membuat para anggota Paskibraka mau tak mau menandatangani surat tanpa paksaan.
“Puluhan tahun kita nggak ada masalah, kok tiba-tiba Anda jadi Kepala BPIP Anda bikin susah, bikin sulit negara. Apalagi kita negara penuh keberagaman, kita negara yang saling menghormati keberagaman dan pandangan agama masing-masing,” ujar Andre kepada wartawan, Rabu (14/8/2024).
Andre meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Yudian lantaran tak memahami esensi dari Bhinneka Tunggal Ika.
“Anda (Yudian) paham Bhinneka Tunggal Ika, nggak? Itu semboyan NKRI, semboyan yang menghargai keberagaman di negara kita. Dalih Anda mencerminkan tidak paham Bhinneka Tunggal Ika. Lebih baik dipecat, “ ujar Andre kepada wartawan, Rabu (14/8/2024).
“Saya meminta pemerintah untuk dapat menindak dengan tegas apabila ditemukan unsur paksaan kepada para petugas Paskibraka Muslimah untuk mencopot jilbabnya agar dapat tetap terpilih untuk bertugas anggota DPR RI Prof. Dr. H. Dailami Firdaus SH. (*)