Kisruh Penggunaan Hijab oleh Anggota Paskibraka Nasional
Kisruh Penggunaan Hijab oleh Anggota Paskibraka Nasional--Tangkapan Layar
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Polemik mencuat ketika 18 anggota Paskibraka Nasional Putri terlihat melepaskan hijab mereka selama upacara pengukuhan di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kejadian ini memicu dugaan adanya larangan penggunaan hijab untuk anggota Paskibraka Nasional demi keseragaman seragam.
Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), aturan tentang standar pakaian dan atribut Paskibraka telah diatur dalam Surat Keputusan Kepala BPIP Nomor 35 Tahun 2024.
BPIP menegaskan bahwa tidak ada pemaksaan untuk melepaskan hijab. Yudian Wahyudi, ketua BPIP, menjelaskan bahwa aturan ini mengutamakan keseragaman seragam namun tetap menghargai nilai-nilai agama peserta.
Sekretariat Presiden juga memberikan penjelasan terkait isu ini. Heru Budi Hartono, juru bicara Sekretariat Presiden, menegaskan bahwa anggota Paskibraka Putri yang beragama Islam diperbolehkan mengenakan hijab saat upacara peringatan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus mendatang.
BACA JUGA:Simak Penjelasan BPIP soal Paskibraka 2024 Lepas Jilbab atau Hijab
BACA JUGA:Larangan Hijab Bagi Paskibraka, Cholil Nafis MUI: Adik-Adik Pulang Saja
Heru mengonfirmasi bahwa beberapa anggota Paskibraka Putri terlihat mengenakan jilbab saat gladi bersih di IKN.
Protes datang dari Pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Sulawesi Tengah, yang menganggap dugaan pelarangan hijab sebagai pelanggaran konstitusi.
Pengurus PPI Sulawesi Tengah menuntut klarifikasi dan pertanggungjawaban dari BPIP serta evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Paskibraka di masa depan.
Reaksi dari keluarga anggota Paskibraka juga menyoroti kekecewaan mereka. Zahra Aisyah, ibu dari salah satu anggota, mengungkapkan kesedihan karena putrinya harus melepas hijab selama pengukuhan.
Zahra menekankan pentingnya menghargai nilai-nilai Pancasila dan hak beragama sesuai sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Orang tua dari anggota Paskibraka asal Singkawang juga menunjukkan kekecewaan dan kekagetan, meskipun mereka tetap bangga dengan prestasi anak mereka.